Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label curhat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Juli 2017

Salah Kaprah tentang Cewek Dandan

[Photo: Oleg Baliuk]

I love makeup. Very very much. Udah mulai coba colek-colek makeup sejak SMA, sering eksperimen dandanan semasa kuliah, rutin pake makeup selama kerja kantoran, dan teteup suka dandan sampe sekarang udah jadi ibu2 yg kerja dari rumah. Daaannn selama itu pula saya menemukan berbagai salah kaprah mengenai cewek yang suka dandan. Here's some of it:


Cewek dandan buat (menyenangkan) cowok 
Ini dia salah kaprah pertama yang sering banget saya denger atau cermati. Banyak orang--baik cowok maupun sesama cewek--meyakini bahwa semua cewek itu dandan semata-mata buat menyenangkan cowok atau pasangannya. Makanya, banyak yang menganggap kalau cewek single lebih pantas dandan ketimbang yang sudah menikah dan punya anak. "Udah punya suami ngapain harus dandan sih?" atau "Dandan buat di kamar aja, untuk suami say..." Hmm.. padahal enggak gitu juga.

Kamis, 18 Februari 2016

5 Fakta Giring "Nidji" yang Kamu Belum Tau

Masih inget sama Giring, kan? itu lohhh vokalisnya band Nidji, dengan ciri khas rambut kribo dan gaya 'pasang lampu' saat bernyanyi.

Siang ini [Kamis, 18 Februari 2016] saya berkesempatan ngobrol-ngobrol ikrib sama Giring di markas KOPI, gedung Sarinah lantai 12. Dari obrolan kami selama sekitar 1 jam, ada banyak banget cerita dari Giring yang seru, mengagetkan, dan juga mengharukan. Sebagai summary buat kamu-kamu sekalian, saya pilihkan 5 fakta soal Giring yang (mungkin) kamu belum tau:

1.  Penampilan Baru
 Perubahan penampilan Giring yang cukup mencolok adalah fakta pertama yang mau saya ungkap di sini. Gimana nggak mencolok, Giring yang identik dengan rambut kribo kini tampil dengan rambut cepak dan blonde. Apa yang melatarbelakangi perubahan rambutnya ini ya?

Dok. KOPI

Jumat, 18 September 2015

Penulis Harus KEPO!

Sepenggal kalimat ngeselin di atas adalah kalimat yang saya pakai untuk membuka sebuah sesi sharing "Creative Writing 101" beberapa waktu lalu. Ceritanya, saya dapet kesempatan LUAR BIASA menjadi salah seorang pembicara dalam Pelatihan e-Writing di gereja HKBP Kebayoran Baru, 6 September lalu.

Senin, 15 Juni 2015

Buku Pertamaku: "Work It, Girl!"

Pernah gak punya impian, lalu akhirnya jadi kenyataan? Kalo pernah, pasti tau dong rasanya giraaaaaaang beneurrr
Nah, beginilah perasaan saya saat ini. SENENG POL karena akhirnya berhasil mewujudkan salah satu impian dari masa remaja yang terindah tak bisa terulaaaang *kok jadi nyanyik soundtrack AADC yakni bikin buku. Bahkan setelah hampir 10 tahun berkecimpung di dunia media sebagai jurnalis maupun freelancer, baru sekarang saya percaya diri 100% bilang "SAYA INI PENULIS"


Selasa, 12 Agustus 2014

Good Bye, DailySylvia!


Patah hati. Itu yang saya rasakan saat menghadapi kenyataan bahwa DailySylvia.com akhirnya harus menghentikan operasional. Kalau diibaratkan dengan pacaran, saya jadian sama DS sejak Juni 2012; dan dalam 2 tahun perjalanan itu tentunya banyak ups and downs. Sama seperti pasangan yang baru putus pacaran, saya pun kemudian mendapat banyak pertanyaan "kenapa?" dari orang-orang di sekitar. Dan sama kayak kalau baru putus cinta, saya memilih untuk kasih jawaban diplomatis dan ekspresi cool. Haha. Yah, putus pacaran kan juga (biasanya) bukan karena 1 alasan saja, melainkan komplikasi berbagai faktor--ya kira2 begitu jg alasan DS harus tutup. 'We need to move on with our lives' yang tertera pada surat di atas sebenarnya sudah cukup menjelaskan kok :)

Kamis, 03 April 2014

How To Be a Happy Career Woman (Curhat, Liputan, and Tips!)

Kalo kamu-kamu follow twitter saya, ato temenan sama saya di Facebook maupun Path, kemungkinan besar udah tau bahwa Sabtu lalu (29 Maret '14) merupakan salah satu hari 'bersejarah' buat saya. Mungkin kamu malah udah bosen karena beberapa hari ngomongin hal itu :P *maaf yaaa*

Harap maklum ceu, emang sudah cukup lama sejak terakhir kali saya 'naik panggung', baik sebagai MC, penyanyi, apalagi pembicara. Nah, Sabtu lalu itu saya dapat kesempatan mewakili DailySylvia.com ngomongin "How To Be a Happy Career Woman" dalam event VInspiring Moment by VRadio, di mal Teraskota, BSD.

Jumat, 29 November 2013

Stories from The Past (Review ++)

saya mau mulai postingan ini dengan sebuah kejujuran: history is not my cup of tea.
aslik, buat beberapa orang lain mungkin baca cerita sejarah itu menarik yaaa, but not for me.. hehe.. saya cenderung bosen dan ngantuk kalo baca hal-hal yang berhubungan dgn sejarah. saya kan anak masa kiniiiii *ditimpuk iPad* #ngarep #pasti semangat nangkepnya klo ada yg mau nimpuk iPad #ini kok tambah ngaco sik

eniweiii... beberapa waktu lalu--udah lumayan lama, mungkin setaunan--saya TERPAKSA banget berkutat dgn bacaan sejarah, soalnya saya dapet tawaran job ngedit buku dgn tema tempo doeloe. lah trus klo nggak suka dan ngerasa terpaksa kenapa diterima jobnyaah? ada beberapa alasan nih..

Rabu, 28 Agustus 2013

[Written in English Project #3]: Got Hit

:: pic source ::

Few days ago I saw this quote from a friend’s display picture on Blackberry Messenger. In a second, I got hit by it. I found it very deep and true. Reading that the quote was from a “Rocky” movie, I understand that the words of wisdom was actually related to how winning isn’t about how hard the fighter hit, but how hard he can get hit and survive. But for me, the quote strictly reminds me of life—and how I should change my perspective about life problems.

This year, this month, on August 15th to be exact, I am turning 30 years old. Entering a new decade of my life. And I must say, this couple of years I met some hardest days of my life. God has granted me a lot of challenges and problems. Though I’m a believer and I have faith that God never gave me problems beyond my strength, but honestly there are times when I feel that all the problems hit me so hard and I can’t hit back, so I prefer just lay down and give up. Many times I feel like a loser. I lost my battle of life, because I get hit repeatedly and can never hit back. 

But then I read this quote, and I realize that I haven’t lost. I am surviving. It ain’t about how hard I can hit. It’s about how I got hit hard but I’m still standing; and how I (should) keep moving forward.


Jumat, 23 Agustus 2013

"saya ganti nama lho!"

judul tadi ceritanya yg ngomong adl si blognya sendiri, bukan saya selaku penulis.. huehehehe...
untungnya ganti nama blog ga sesusah ganti nama orang ya ceu... ga perlu pake bikin bubur merah-putih ato potong nasi tumpeng :P eh tapi sbny ganti nama orang tuh kayak gimana sih prosedurnya? bukannya nama kita ada di akte lahir dan gak bisa diganti ya? hmm... nanti deh klo ada kesempatan saya nanya sama annisa tribanowati ehhh annisa tri hapsari deng... anissa atau annisa sih yg bener? tri banowati ato tribanowati? tri hapsari atau trihapsari? auk ah! #persoalan.

eniweiii, bersama posting ini saya umumkan bahwa blog yg tadinya bernama:
mylife-ourlove-thelessons.blogspot.com
telah berganti nama menjadi:
peace-and-light.blogspot.com
daaann headline blog yg tadinya "life.love.lessons" jg berubah jadi :"the loud mind of SONYA"

alasan ganti nama bukan utk buang sial kok ceu.. yakaleee :))) semata-mata pgn cari nama yg lebih pendek aja spy gampang diinget. klo nama yg kemaren kan panjang beneur tuh ya, krn emang pgn masukin esensi life love lessons, tp sayangnya domain lifelovelessons ato life-love-lessons di blogspot udh terpake, makanya pake embel2 my~ our~ dan the~.

trusss knp namanya jadi peace and light? Well, alasan simpelnya sih krn peace and light mewakili nama kedua anak saya: Shalom--yang artinya damai, dan Glow--si cahaya :) but in the same time, saya berharap dengan menulis blog ini saya bisa memperoleh kedamaian hati dan semoga jg bisa menjadi cahaya inspirasi bagi yg membaca *ceileeee, asik ya ceu!*

my real PEACE and LIGHT: kakak Shalom & dedek Glow


Yah jadi kira2 begono lah filosofi sederhana dari nama baru blog ini. Terima kasih udah mampir... sering2 berkunjung dan tinggalin jejak komen yaw ;) c'ya around!





Kamis, 25 Juli 2013

Twit Si Uni dan SMS Si Habib

Sebelum memulai posting ini saya mau menerangkan dulu judul di atas--supaya tak terjadi kesalahpahaman atas sebutan "uni" dan "habib". Yang saya maksud dgn Si Uni adalah Uni Fahira Fahmi Idris, seorg pengusahan dan aktivis sosial. Sementara Si Habib adl Habib M.Rizieq, ketua umum FPI. 

capture SMS dr habib
Kemarin, 24 Juli '13, melalui akun @fahiraidris, si uni ngetwit SMS si habib beserta tanggapan darinya. Buat yg belum baca SMSnya, silakan buka timeline si uni ato biar lbh gampang udah ada yg bikin versi chirpstory-nya di sini.

Tadinya saya mau lampirkan di posting ini sekalian, tapi sori-demori, SMS dlm bentuk images itu ada 31 bijik, khawatir kepenuhan dan malah ga dpt esensi dari postingan ini nantinya. Lagipula, saya yakin udh cukup banyak yg baca SMS si habib dan twit si uni, jd posting ini akan lbh membahas respon saya thd kicauan uni Fahira Idris tsb.

Sekitar jam 3 pagi tadi saya bangun utk menyusui baby Glow. Spt biasa saya cek2 TL utk mengusir kantuk dan spy seger saat menyusui. Saat itulah saya membaca salah satu akun yg saya follow meng-RT twit uni yg blg abis dpt SMS dr si habib. Penasaran, saya pun membaca dr awal twit uni soal SMS habib tsb. Stlh membaca twit2 panjang si uni, saya ga bs nahan diri utk ga merespon, jd inilah twit saya yg mention si uni jg:

(1) baca TL uni yg isinya sms habib rizieq dan kecewa berat. uni kok ga pinter2 sih? -_-

(2) uni , mosok gt aja terharu? emang dr dulu blm tau klo habieb pinter bacot? ngetwit bacotannya sm aja bantu dia boongin org2

(3) sblm acara di tv one mereka ga mo ngaku salah, malah sibuk cari kambing hitam, segala blg diserang preman kristen, tau kan uni ?
siapatau ada yg blm liat, silakan baca berita abal2 soal adanya 'preman kristen' di sini: http://www.suara-islam.com/read/index/7764/Preman-Kristen-Sudah-Rencanakan-untuk-Serang-FPI *baca tapi ga usah percaya, krn sama sekali ga ada bukti smpe skrg*

(4) nah trus stlh acara itu, yg menampilkan video cctv tindakan anarkis fpi, baru deh habieb rizieq nunjukin se-olah btanggungjwb
eh pada nonton gak ILC di TV One dua mlm lalu? intinya sih di situ kebuka dgn bukti cctv kebusukan dan anarki FPI--dan di situ pun org FPI msh menyangkal dgn blg video cctv itu rekayasa/simulasi/jebakan dan perlu diselidiki siapa yg syuting *yak silakan ketawa*


PREEETTTT!

(5) "oknum FPI yg bsalah hrs ditindak" lah tiap kasus jg begitu, nyatanya saat so-called-oknum ditahan, rekan2 sisanya anarkis jg
ini mengomentari twit uni yg bunyinya begini: "Sy masih percaya bhw saya hidup di Negara Indonesia, dimana HUKUM BISA di TEGAKkan bila mau.. jd bila ada Oknum FPI yg Anarkis, ADILI..!"

(6) so-called-oknum FPI stlh bebas dr tahanan trus balik lg ke ormas trus anarkis lg, iya ato iya nih uni ?

(7) dan FPI slalu blg media cm angkat anarkis mereka, ga pnh aksi positif mereka. yaelah uni , gereja saya jg rutin pelayanan ...

(8) pelayanan gereja mulai dr ke penjara2, panti asuhan, panti jompo, RS, korban bencana, jg kaga pnh diliput media. buat apaan jg? @fahiraidris
maap klo di sini yg saya pake sbg contoh adl pelayanan gereja, sama sekali bukan bermaksud membandingkan Islam dengan Kristen. buat saya, FPI sama sekali NGGAK MEWAKILI MUSLIM atau agama Islam; dan saya pake cth gereja se-mata2 krn memang itu cth nyata yg saya tau persis, saya pnh terlibat di dlmnya, dan yg kepikiran saat ngetwit (msh subuh nih broh). tapi basically subjek "gereja" di sini bs aja diganti dgn karang taruna, LSM, atau komunitas lainnya yg sering bikin aksi sosial. intinya saya mo blg, klo aksi sosial yg tulus sih ga usah minta diekspos media--bukan begitu, bukan?

(9) ya pantes lah klo yg disorot media itu soal tindakan anarkis, krn itu di luar batas kewajaran, bukan begitu uni ?

(10) smentara klo aksi positif FPI (yg sbny emang kewajiban warga negara) apa musti diekspos jg demi "berimbang" dgn anarkisme, ?

(11) uni sbg aktivis dan pny bnyk followers di twitter, IMHO udh menggiring opini publik utk mentolerir (lg) FPI. payah bgt!

(12) Jd klo ada insiden2 lg, korban2 lg dari FPI; sorry to say uni , your hand is in that blood. uni ikutan terlibat di situ :/

(13) selamat sahur ya uni . dr lubuk hati terdalam saya tulus mendoakan ibadah puasanya lancar dan uni bs lbh bijak. amin.

Demikian kicauan saya pada si uni. Dibales nggak sama uni? Dibales dong! Balesannya sbb: 


Terima Kasih Banyak ya.. :) mhn maaf lahir bathin..

*yak, tnyt yg dibales dan dibahas cm twit saya yg terakhir*

        

Saya bukan aktivis, pemerhati sosial, and definetely not-into-politics. Jujur, saya malah tipe yg udh apatis bgt saat ngomongin FPI. saya merasa udh ga ada gunanya kok klo tereak2 "bubarkan FPI!", nyatanya--entah kenapa--FPI dipelihara oleh negara *semacam fakir miskin dan anak terlantar mungkin yah..*

Tapi yg bikin saya 'terganggu' bgt dgn twit uni adl bagaimana seorg aktivis yg pny bnyk followers justru menggiring opini publik ke arah yg sesat. klo kita ga bisa bubarin FPI, at least kita (= masyarakat banyak) hrsnya ya nggak membela FPI dlm bentuk apapun. FPI pantesnya ya jd public enemy. jgn lg dibelain lah. makin tinggi hati dan seenak jidat, soalnya. Uni spt org kita pd umumnya, mau berprasangka baik sm siapapun--termasuk FPI, tapi apa iya FPI msh perlu kita kasih prasangka baik? Hellooowww.. mau ditindas, di-bego2in, dan dihakimi brp lama lg sih sama 'dewa2 kebenaran' itu? 

Uni Fahira Idris pny lbh dari 119 ribu followers di Twitter, sedangkan akun saya (@see_sonya) cm punya  662 orang followers. Yg baca dan yg terpengaruh sm twit uni otomatis jauuuuhhh lbh banyak drpd yg baca twit saya. 
Makanya saya bikin postingan ini di blog, berharap bisa lbh banyak org yg baca--dan klo sepaham--SHARE link blogpost ini atau RT twit saya. 
Jgn sampe lbh banyak orang yg bs menolerir FPI drpd yg menyadari kebusukan dan intrik2 mereka.   

FPI is brainless. Kita jgn ikutan begok.

Kamis, 23 Mei 2013

Crown Crisis

               
S-O-S. Need Help A.S.A.P!

Kalau rambut ini diibaratkan mahkota, maka mahkota saya sekarang lagi karatan dan keropos--memprihatinkan! Beneran deh ini nggak lebay. Jadi yah, saat ini rambut saya sedang mengalami kerontokan parah. Nyolong istilahnya mbak miund di salah satu blogpost: "berasa kaya abis dijambakin orang sekampung."

Yang lebih ngenes lagi nih pemirsa, klo istilah mbak miund tadi dia pake untuk menggambarkan situasi rontoknya rambut saat keramas, buat saya yang tadi itu terjadi SETIAP SAAT. Jadi, klo situ berkunjung ke rmh saya trus tiba2 liat banyak rambut di lantai, harap maklum, saya selalu berusaha ngebersihin tapi sering kelewatan saking banyaknya rambut yg jatuh. *Plis jgn bilang no pic = hoax, kalian nggak butuh deh foto gumpalan rambut saya. Euwh!*

Penyebabnya? Tak lain dan tak bukan adalah ketidakseimbangan hormon karena saya sedang menyusui. Terima kasih banyak Tuhan, saya bisa menyusui Glow *walopun emang nggak ASIX, kenapa? baca sendiri di sini* tapi ya itu tadi, ternyata buat saya proses kasih nenen ini punya efek samping ke rambut. Huhuhu.

Solusi paling gampang dan efektif sih sbny ada, yakni potong rambut. Soalnya kan rambut rontok itu artinya rapuh, karena kurang nutrisi sehingga dari kulit kepala nggak nyampe ke ujung rambut. Nah kalo rambutnya lebih pendek, otomatis lebih cukup nutrisinya, lebih kuat dan berkurang rontoknya.

but I love my long hair... and I wanna keep it!

Jumat, 08 Maret 2013

Suamiku = Kado Ultahku

Besok suami saya ulangtahun. Dan berhubung dia nggak suka kejutan, beberapa hari yang lalu saya tanya padanya mau dibelikan kado apa. Jawabannya diplomatis deh. "Ah nggak usah beli apa-apa. Kamu udah kasih kado paling berharga buatku, dua princess ini," ujarnya sambil mengecup pipi kakak Shalom dan dedek Glow. Tumben jawabannya begini, beda dari tahun-tahun lalu. Mungkin dia mencoba lebih pengertian karena istrinya kerja freelance dari rumah tanpa penghasilan tetap jadi rada kere baru melahirkan 2 bulan lalu jadi masih susah nyolong waktu ke luar rumah ninggalin baby untuk beli kado.

Menyebut pasangan atau anak sebagai kado memang ungkapan yang umum, gombalan standar lah. Eh tapi kalau saya bilang suami saya adalah kado di ultah saya yang ke-26, itu bukan gombal lho! Soalnya, saya memang 'dapat' suami tepat sehari sebelum saya meninggalkan usia seperempat abad. Saya menikah pada 14 Agustus 2009, sementara tiap tanggal 15 Agustus saya memperingati hari kelahiran.

Selasa, 15 Januari 2013

meski tak eksklusif, aku tetap mengASIhimu


ASI. Tiga huruf dengan sejuta manfaat. Oke, mungkin nggak sampe sejuta--saya agak lebay. Tapi para pembaca yg pinter pasti ngerti maksud saya kalau yang namanya Air Susu Ibu punya buanyak sekali manfaat. Selain kandungan gizi dalam ASI yang luar biasa dan konon nggak bisa digantikan dengan apapun, proses memberikan ASI alias menyusui pun punya berbagai kegunaan.

Menyadari hal-hal di atas tadi, sejak belum menikah saya sudah berambisi dan bertekad untuk memberikan ASI eksklusif (ASIX) buat anak saya. Iya, dari SEBELUM MENIKAH, bukan cuma sejak menikah atau saat hamil. Karena memang dulu saya pernah kerja di majalah Inspired Kids yang isinya soal pengasuhan anak, pengetahuan dan imajinasi mengenai anak memang sudah bergelayut di otak sejak saya masih single.

Unfortunately, memberi ASIX adalah ambisi saya yang akhirnya nggak tercapai. Buat saya hal ini bisa dibilang sebagai salah satu kegagalan terbesar dalam sejarah hidup saya. Patah hati banget rasanya, sedihnya nggak terkira, kecewa berat, ... nggak bisa digambarkan dengan kata2 lah. Terakhir kali saya merasa down kayak gitu adl saat nggak berhasil tembus UMPTN. Waktu itu saya merasa sgt malu dan bersalah sm orgtua, krn saya satu2nya anak di keluarga kami yang gagal UMPTN; pdhl saya jg satu2nya anak yg sekolah di sekolah unggulan dan biaya sekolahnya paling mahal.

Kembali ke soal ASI... Kenapa akhirnya saya gagal memberi ASIX pada anak pertama kami--Shalom? Ah, banyak faktor yg bisa 'dituding' sbg penyebab. Tapi yang pasti produksi ASI saya memang sedikit. Ditambah lagi faktor ini itu (mostly psikologis) yg enggan saya bahas di sini krn akan terlalu panjang lebar dan bikin saya mewek; jadilah bener2 ASI itu mampet dan nggak keluar.

Tapi PLEASE, jangan tuduh saya nggak berusaha. Jangan bilang kalau ASI itu cuma soal pola pikir, kalau yakin maka pasti bisa. Jangan menghakimi kalau saya kurang kuat bertekad. Saya berusaha, saya berjuang. Saya tutup mata dan kuping saat suami dan ibu mertua sdh menyiapkan susu formula serta botol. Saya ngotot bilang masih mau coba menyusui, walaupun yang keluar cuma tetesan. Sampai di titik balik ketika Shalom harus nginep di RS dan disinar karena dehidrasi dan menguning. Suami saya sampai mengacungkan jarinya dan bilang: "ini semua karena keegoisan kamu dan prinsip ASI eksklusif bullshit itu!" Jangan, jangan juga salahin suami saya. Mengertilah bahwa saat itu dia cuma sgt khawatir dgn kondisi anak pertama kami. Namanya baru pny anak, lg seneng2nya, tiba2 nggak bisa bobo bareng si bayi (walau cuma 1 malam). *tuh kan, nyeritain segini aja udah mulai mewek deh*

Saya pun menyerah. Shalom jadi anak susu formula. Bahkan untuk menyusui 'basa-basi' pun akhirnya berhenti, karena bocahnya pun nggak sabaran dan nggak tertarik lg utk nenen ke mamanya. Apalagi sbg cucu pertama, di rumah mertua wkt itu saya jarang pegang anak sendiri, opung2nya yg lbh sering gendong dan kasih susu. Oh well.

Tapi lain dulu lain sekarang. Untuk anak kedua kami, Glow, saya masih terus mencoba menyusui. Produksi ASI saya memang masih tetap sedikit *percaya deh, saya udah rajin minum susu, makan daun katuk, bayam dan rekan2nya utk ngeboost ASI* tapi saya nggak mau lagi menyerah. Meski nggak eksklusif--karena tetap ditambah susu formula--saya akan tetap memberikan ASI.

Buat ibu2 di luar sana yang punya nasib serupa dgn saya alias produksi ASI-nya sedikit, pesan saya: jangan menyerah! Saya nggak asal ngomong, saya tau banget down-nya, rasa bersalah, kecewa, sedih, malu krn nggak bisa kasih ASI buat bayi sendiri. Juga iri luar biasa saat ibu2 lain menyusui dan ngomongin ASI. Apalagi NGGAK SEDIKIT orang yang menghakimi kita, menganggap kita cuma nggak berusaha. Hey, they don't know anything, so don't let their words bring you down!

Saya sendiri pun akhirnya baru bisa 'move on' setelah denger kata2 Dr. Herbowo, dokter spesialis anak yang pegang Shalom, bahwa produksi ASI itu juga soal rejeki. Guess what, istri si dokter ini pun tnyt pny masalah yg sama. Kebayang dong ironinya sbg seorg dokter yg menyarankan ASIX ke semua ibu2 terpaksa hrs kasih tambahan sufor juga buat anaknya. Saya yakin dokter ini dan istrinya jg pasti berjuang abis2an spy bisa kasih ASIX. Bekal pengetahuan yg dimiliki si dokter pun nyatanya nggak mengubah kenyataan tsb. Saya jadi bisa mengamini kalau (produksi) ASI adalah soal BERKAT dari Tuhan. Ada yang dikasih melimpah, pas-pasan, bahkan sedikit. Tanggung jawab kita sbg manusia--sebagai ibu--adalah menggunakan dgn maksimal berkat yang sudah diberikan.

Buat ibu-ibu lain yang punya berkat ASI melimpah, bisa memberi ASIX (bahkan menjadi donor ASI): BERSYUKURLAH! Kadang kita lupa bersyukur karena menganggap menyusui itu hal yang biasa saja. Dari sisi ibu yang nggak punya berkat sebanyak kalian, kami tahu betapa berharganya berkat itu. Dan kalau boleh kami memohon, dengan segala kerendahan hati, untuk tetap mengkampanyekan ASI dan ASIX tanpa MENGHAKIMI, MENYUDUTKAN, apalagi MENYALAHKAN ibu2 yang belum bisa menunaikannya. Memang ada juga sih ibu2 yang enggan menyusui, atau memilih nggak menyusui dgn berbagai alasan (bukan karena nggak bisa atau produksinya sedikit). Untuk ibu2 yg spt itu, terus terang saya pgn bgt jitak kepalanya *eh* saking gemesnya krn nggak mengoptimalkan berkat yg dimiliki.

Akhir kata, saya mau ucapkan selamat menunaikan ibadah menyusui buat semua ibu2 di luar sana yang sedang menjalankannya. Got to go now, baby Glow is calling for her nenen-time. Ciao!

Rabu, 09 Januari 2013

The Phenomenal Year 2012

We survived! The year 2012 has passed-by, and we made it through.

Bukan, tulisan kali ini bukan mau membahas ramalan suku Maya ttg kiamat tahun 2012 beserta segala kontroversinya. Yang mau saya share adalah mengenai betapa 'fenomenal'nya tahun 2012 yang lalu bagi kehidupan pribadi saya.

Beberapa peristiwa, kejadian, dan event berikut merupakan highlight di hidup saya selama tahun 2012:
  1. Per tanggal 3 Februari 2012, saya resmi meninggalkan status pekerja kantoran. Saya mulai menjalani status baru sebagai stay-at-home-mother (SAHM), freelancer writer & copywriter, serta mencoba bisnis online shop. 
  2. 12 Februari 2012, putri kami Anastasia Abigail Shalom Panggabean a.k.a Shalom menginjak usia 1 tahun. She's officially a toddler ;)
Tampil kompak dgn baju custom-made yang saya pesan di Mileva Kids
Birthday Cake bertema Spongebob buatan Aini Cakes

    Kamis, 06 Desember 2012

    The Great Expectation

    Sabtu pagi, 12 Juni 2010, untuk kesekian kalinya aku mencoba test pack. Karena sudah beberapa kali kecewa—melihat hasil negatif—hari itu aku mencoba untuk tak terlalu berharap. Saat itu aku dan suamiku memang sudah sangat merindukan kehadiran seorang buah hati, apalagi usia pernikahan kami sudah sekitar 9 bulan.

    Tersentak rasanya di kamar mandi ketika melihat ada 2 garis tercetak di test pack. Positif? Really? Bergegas aku kembali ke kamar tidur, hendak memberitahu suamiku. Masuk ke kamar, ternyata suamiku sedang menjalani ritual doa pagi yang biasa dilakukannya. Jadilah dengan perasaan tak menentu aku menunggunya selesai berdoa. Begitu dia selesai berdoa, membuka mata dan berbalik ke arahku, aku memandangnya sambil menunjukkan hasil test pack. “Dua garis, positif bang…” ujarku dengan sedikit bergetar. Suamiku langsung memelukku dengan erat, “Puji Tuhan!” jawabnya. Matanya memerah dan berkaca-kaca. Kami berdua kemudian tertawa sekaligus terisak, sambil terus berpelukan. Ah, memang campur aduk perasaan kami saat itu.

    Rabu, 07 November 2012

    Help! I'm Stressed

    Sama sekali bukan post yang saya inginkan jadi artikel ketiga di blog ini. Malah sbny saya nggak pengen sama sekali punya post yg beginian--soal betapa stresnya saya saat ini. Tapi apa boleh buat, ini yg skrg sedang saya rasakan, dan spt yg saya tulis di post sblmnya, saya ingin blog ini juga bisa jd terapi 'pelepasan' buat saya.

    So yeah, I'm under a lot of stress right now. Nggak tau musti mulai cerita dari mana, karena stres ini sbny udah tumpukan dr berbagai hal, jd udh ga bisa dicari ujung pangkal awal penyebabnya. Yang bisa saya ceritain mungkin dampak terakhirnya, puncaknya yang adalah tadi malam saya berpikir untuk mengakhiri hidup saya ini. *hah? seorang Sonya mau bunuh diri? lagi hamil 7 bln pula? apa2an ini???* kalo ini yg ada di benak kamu yg lg baca post ini skrg, sama kok, saya juga berpikir begitu. kenapa? ngapain? buat apa?

    Untungnya semalem itu cuma pikiran singkat sementara, bukan sesuatu yg udh direncanakan masak2 *dan untungnya bunuh diri spontan itu nggak gampang, perlu well-planned*. Jadi yg gw lakukan adl malem2 keluar rumah sendirian, sambil nangis tersedu-sedu, berharap tiba2 bisa ketabrak aja gitu karena ga konsen. Kalo di sinetron2 sih skenario kayak gitu standar bgt ya, tp kenyataannya biarpun banyak pikiran dan nangis sambil jalan kaki di tengah malem, kita msh dikasi refleks kok buat menghindari bahaya. Jadi hasil akhirnya saya sama sekali nggak mati, atau bahkan mengalami kecelakaan, cuma mungkin bikin org2 yg sempet liat kebingungan aja: "kok ada ibu hamil jalan2 sendirian malem2 pake jaket kupluk dgn aer mata berlinangan?"

    Trus kenapa sih semalem saya bisa2nya kepikiran & melakukan hal kayak gitu? Kalian semua yg perhatian--sebagian lg mungkin cm kepo sih--pasti bertanya-tanya. Kalo diringkas sih mungkin jawabannya "family matters" alias "masalah keluarga". Intinya, saya merasa jadi sumber masalah/chaos di tengah keluarga, makanya saya berpikir kalau saya dieliminasi dr dunia ini, mungkin anggota keluarga yg lain bakal bs lbh bahagia.

    Saya adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Punya 2 org abang yg masing2 sdh menikah; abang pertama pny 2 org anak dan abang yg kedua pny 1 org anak. Saya juga sdh menikah dan pny seorg anak, serta sedang mengandung anak kedua. Orangtua saya tinggal mama, krn papa sdh dipanggil Tuhan hampir 2 tahun yg lalu. Layaknya keluarga2 lain, pasti ada dinamika dan konflik di tengah keluarga kami. Sampe saat ini nggak ada konflik yg besar--apalagi sampe konfrontasi--di antara kami. Justru orang ato keluarga lain selalu melihat kami sbg keluarga yg cukup kompak. Masalahnya memang konflik atau masalah itu biasanya cuma jadi 'omongan' di antara kami pribadi. Misalnya, suami saya mengeluhkan soal mama atau abang2 saya; juga sebaliknya mama komplain hal2 tertentu dr suami saya; atau abang2 saya biasanya suka nyeletuk atau ngebanyol yg sifatnya nyindir ke suami dan saya. Yah hal2 begitulah. Wajar kan ya?

    Tapi... ibarat lantai kamar mandi jd licin klo ga dibersihin dr sisa2 sabun dan air yg dipake mandi tiap hari, saya pun terpleset tadi malam. Saya merasa sdh bener2 capek. Capek berada di tengah2 semua ketidakpuasan org2 di sekeliling saya. Tanpa dia sadari, saat suami saya mengeluh soal mama dan abang2 saya, saya merasa disalahkan. Begitu juga sebaliknya, mama yg kerap komplen mengenai sikap ato kebiasaan tertentu dr suami jd terasa jd beban berat buat saya. Saya merasa semuanya salah saya, karena sayalah maka suami 'terpaksa' jadi menantu mama dan iparnya abang2 saya, karena sayalah maka mama pny menantu pria satu2nya dgn segala sifat yg dia gak suka. Iya kan? Semua salah saya, kan?

    Meskipun sbny gak pernah ada yg menyalahkan saya, tapi itu yg terasa, itu yg tersimpan, karena kesalahan2 itu semua dikeluhkannya ke saya. Dan repotnya lagi, saya nggak bisa menumpahkannya ke siapa2. Jadi penengah saya nggak mampu dan nggak ngerti cara ngomongnya, jadi pendengar saja bikin kepala saya 'penuh', mau cerita ke org lain sama aja buka aib keluarga.

    Sampe skrg rasanya kepala dan dada ini msh sesak. Entah sampe kapan, dan entah gmn solusinya--skrg saya blm tau. Yang saya tau, memutuskan utk mengakhiri hidup bukan pilihan. Tuhan yg kasih kehidupan, cuma Dia yg berhak mengambilnya dari saya. Maafkan saya ya Tuhan, ampuni saya, kuatkan saya dan buat saya mengerti rencanaMu.

    Sabtu, 27 Oktober 2012

    apalah arti sebuah nama?


    Bukan, blog post yang ini bukan mau bahas arti nama saya atau nama anak saya kok, hehe.. Masih dalam rangka post pembukaan--artikel kedua, kayaknya ada baiknya saya nulis soal pemilihan nama blog ini. Ceritanya makna filosofis di balik www.mylife-ourlove-thelessons.blogspot.com dan judul "life.love.lessons" yang tertulis gede2 di atas.

    First of all, blog ini niatnya mau saya gunakan sebagai jurnal hidup saya (baca: kayak diary waktu jaman SMP dulu looohh). Tentunya saya sadar blog ini terbuka dan bisa dibaca oleh siapa saja, jadi pastinya yang saya tulis juga nggak semua hal di hidup saya. Pada dasarnya, saya memang tergolong ekstrovert dan terbuka, but I can--and will--keep some private things lah pastinya :) Membagi kehidupan pribadi di blog ini buat saya akan jadi terapi pelepas uneg2 *supaya nggak numpuk dan jadi stres*, plus sebagai reminder dan penyimpan memori.  

    *self reminder: saya pernah sekece ini dulu waktu msh single. harus bisa kayak gini--ato malah tambah oke--setelah punya anak dua. ahahahah :))
    Selain soal pribadi, blog ini juga mau saya pakai untuk cerita seputar keluarga, sahabat, teman-teman, bahkan semua orang yang berinteraksi dengan saya. Sisi relationship ini yang saya sebut sebagai "love" atau "our-love" pada nama blog. Jadi bukan cuma romantisme antara saya dan suami loh yaaa *jadi jangan ngarep ada post semacam cerita dewasa deh di sini, huehehe* Biarpun judulnya love, buat saya cinta itu universal, dan saya termasuk orang yang percaya bhw cinta atau kasih harus jadi dasar kita melakukan segala hal di dunia ini.
    
    I love my family!
    *including the baby in my tummy yg belom keliatan wujudnya*
    
     
    I love my work as a writer :)


    Last but not least, saya berharap tulisan2 di blog ini bisa jadi 'lessons' buat yang membaca--entah itu jadi inspirasi, pelajaran, hiburan, masukan, tamparan, dan sebagainya. Happy reading!

    Rabu, 24 Oktober 2012

    "penulis kok nggak punya blog?"

    Yak. Blog ini resmi saya buka, setelah beberapa waktu lamanya cuma jadi rencana, harapan, dan impian semata *deuh, sok berat deh bahasanya*

    Sebenernya sih rada malu baru buka blog sekarang, padahal profesinya penulis. Apalagi field kerjanya yg utama jg media online (yuk dibuka ya www.dailysylvia.com), rasanya kok aneh kalau sekedar blog aja nggak punya... iya kan? Sebelum ini sempet sih punya blog di multiply, yang awalnya blog utk undangan pernikahan dan niatnya mo jadi semacam jurnal rmh tangga kita, tapi akhirnya suami ngerasa ga punya waktu utk ngeblog, dan saya nggak sreg rasanya ngisi blog yg itu dengan cerita2 saya sendiri (soalnya kan alamatnya pake nama berdua).

    So, this is it. Semoga kali ini saya bisa bener2 konsisten rajin ngepost dan update, di tengah-tengah keribetan merawat Shalom, menjalani kehamilan, menjalani keharmonisan suami-istri *haseek*, mengerjakan semua tugas freelance writing, dan menunaikan peran-peran lainnya.