Tampilkan postingan dengan label tentang lelaki. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tentang lelaki. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 April 2016

Super Didi Meriahkan Hari Kartini

Hari Kartini diperingati setiap 21 April, sebagai simbol emansipasi wanita Indonesia--yang telah mulai diperjuangkan oleh sosok wanita bernama Raden Ajeng Kartini puluhan tahun lalu. Momen Hari Kartini biasanya digunakan untuk mendengungkan kembali hak-hak serta peranan wanita yang begitu besar; baik dalam keluarga, karier, bermasyarakat, bahkan bernegara. Uniknya, tahun ini saya menemukan sesuatu yang "nggak biasa", di mana momen Hari Kartini justru dipakai untuk menonjolkan peranan seorang ayah dalam keluarga, yakni pada film Super Didi yang bakal tayang perdana 21 April 2016 mendatang.

Saya sempet berpikir, jangan-jangan Reymund Levy (the man behind this movie) adalah bapak-bapak yang nggak rela karena Indonesia punya Hari Kartini dan Hari Ibu, tapi nggak merayakan Hari Bapak. Huehehehe. Just kidding.

Dari acara mini conference dengan film maker dan pemain film Super Didi beberapa waktu lalu, saya dapet contekan bahwa meski mengangkat cerita soal ayah, film Super Didi ini sangat relevan dengan Hari Kartini karena berisi pesan betapa pentingnya kehadiran dan peran seorang ibu. And today, saya dapat kesempatan nonton film Super Didi--seminggu lebih awal dari tanggal rilis di bioskop *yippie!* 
tenang saja... posting ini nggak akan memberikan spoiler yang menyebalkan kok ^__~

Selasa, 29 Maret 2016

Ngurus anak itu kodrat seorang Ibu, masa sih?

:: source ::
Persepsi bahwa ngurus anak adalah kodrat seorang ibu sepertinya ada di benak kebanyakan orang Indonesia. Iya nggak sih? Kental dengan budaya Patriarki, sosok ayah atau bapak biasanya lebih jadi tokoh kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah, sedangkan ngurus anak dan hal2 domestik lainnya jadi 'wilayah' ibu/mama/bunda.

Persepsi ini nggak sepenuhnya salah--tapi juga nggak sepenuhnya benar. Disadari ato nggak, peng-kotak2-an peran antara "bapak" dan "ibu" seperti itu akhirnya membatasi bonding antara bapak dengan anaknya. Apalagi dengan gencarnya gerakan emansipasi wanita seiring perkembangan jaman, seorang wanita--termasuk ibu--juga bisa turut andil mencari nafkah keluarga. Kalau begitu, kenapa bapak nggak 'emansipasi' juga dgn ikut andil ngurus anak, masak, bebersih rumah, dan sebagainya? 


Kamis, 18 Februari 2016

5 Fakta Giring "Nidji" yang Kamu Belum Tau

Masih inget sama Giring, kan? itu lohhh vokalisnya band Nidji, dengan ciri khas rambut kribo dan gaya 'pasang lampu' saat bernyanyi.

Siang ini [Kamis, 18 Februari 2016] saya berkesempatan ngobrol-ngobrol ikrib sama Giring di markas KOPI, gedung Sarinah lantai 12. Dari obrolan kami selama sekitar 1 jam, ada banyak banget cerita dari Giring yang seru, mengagetkan, dan juga mengharukan. Sebagai summary buat kamu-kamu sekalian, saya pilihkan 5 fakta soal Giring yang (mungkin) kamu belum tau:

1.  Penampilan Baru
 Perubahan penampilan Giring yang cukup mencolok adalah fakta pertama yang mau saya ungkap di sini. Gimana nggak mencolok, Giring yang identik dengan rambut kribo kini tampil dengan rambut cepak dan blonde. Apa yang melatarbelakangi perubahan rambutnya ini ya?

Dok. KOPI

Rabu, 03 Februari 2016

A Copy of My Mind: Depresi yang Seksi

"A Copy of My Mind" is my-most anticipated Indonesian movie in 2016; alias film lokal yang paling saya tunggu penayangannya di tahun ini. Mau tau alasannya?

  1. Faktor Joko Anwar. Selama ini saya belom pernah kecewa nonton film-filmnya bang Joko *klo kecewa baca twitnya yang sering kelewat nyinyir sih udah beberapa kali. Secara tema selalu nggak biasa, ada twist yang gila atau gak ketebak, dan ciamik pilih pemain yang alami.
  2. Meraih 7 nominasi di FFI 2015, padahal belum juga masuk bioskop. Jujur, ini sempet bikin saya bingung--lah filmnya blom tayang kok udh bisa menang penghargaan? Bikin penasaran.
  3. Berprestasi di festival luar negeri. Jujur lagi, saya sebenernya bukan penggemar film 'rasa' festival; krn biasanya berat, lebih bikin mikir daripada terhibur. But then again, mengingat ini filmnya bang Joko, saya punya keyakinan kalau film ini akan tetap gampang dicerna.
  4. Poster dan trailer-nya yang seksi. Surprised banget film yang sensual bisa dapet penghargaan dalam negeri. Biasanya--jangankan menang penghargaan--filmnya nggak diboikot aje udah bagus. 

Pucuk dicinta ulam tiba. Hari ini, Rabu 3 Februari 2016, saya dapet kesempatan nonton film A Copy of My Mind (ACOMM) dalam Press Screening dan Press Conference-nya di Plaza Indonesia XXI, Jakarta. Kira-kira bagaimana verdict saya terhadap film ini setelah menontonnya? Apakah sesuai ekspektasi? Silakan baca lebih jauh lagi di sini... No worries, review saya ini TIDAK MENGANDUNG SPOILER kok ;)

Senin, 06 Oktober 2014

3 Fakta Finansial Perempuan Perlu Tahu

Sebagai seorang perempuan, miris rasanya kala menyadari persepsi banyak orang bahwa perempuan itu payah dan tak becus mengelola keuangan. Meski saya sendiri juga bukan expert dalam hal keuangan, namun saya berusaha untuk terus belajar dan lebih melek finansial--terlebih lagi setelah saya berkeluarga. Seperti umumnya perempuan yang telah berumahtangga, saya pun memegang peranan sebagai "manajer keuangan keluarga". Tentunya saya nggak mau dong kondisi finansial keluarga jadi berantakan gara-gara kurang kompetennya saya mengelola uang.

Sedikit berbagi pada perempuan lainnya di luar sana, saya tuangkan 3 fakta finansial yang perlu diketahui (dan nyatanya masih banyak belum disadari atau dipahami oleh perempuan). Read through!


Kamis, 13 Februari 2014

Valentine Untuk Semua

Selamat tahun baru 2014!!!
muahahahah... iyak, jangan protes ya pemirsah. emang ini adalah postingan pertama saya di blog selama tahun 2014 *tutup muka*
padahal dalam hati udah bikin resolusi lebih rajin ngeblog di tahun 2014 ini, dan mau bikin blog ini lebih bagus secara konten dan desain, pengen bikin giveaway,... banyak deh harapannya :D Well walopun start-nya emang rada telat, hopefully tetep bisa diwujudkan satu persatu yaaahh :')

Eniweiii postingan pertama saya ini mau ngomongin soal Valentine's Day.
Diartikan sebagai Hari Kasih Sayang, sayangnya Valentine di Indonesia malah seringkali jadi topik kontroversial yang memancing debat2 tak berujung. Sama halnya dengan ajang Miss2an atau Puteri2an, tiap tahun ADA aja pihak-pihak yang kontra dan komentar-komentar miring seputar Valentine's Day. Yang paling standar dan sering saya baca/denger antara lain:


Selasa, 16 Juli 2013

Skenario Remang-Remang

"Kenapa baru sekarang?"
"Ya kamu kan tahu alasannya."
"Complicated."
"Lagi pula sinyalmu tidak jelas"
"Aku perempuan, bukan mercusuar. Belajar dong membaca tanda. Jangan apa-apa musti dikasih tahu.'
"Kok jadi marah?"
"Sorry."
"Kamu manis kalau merengut seperti itu."
"Sudah tahu."

...
"Ngomong-ngomong sudah berapa kali?"
"Apanya?"
"Melakukan hal ini?"
"Hmmm..." 
"Sudah, nggak usah jawab. Sering berarti."
"Kok nuduh?"
"Kata hmm itu artinya memberi jeda untuk berpikir. Apakah kamu akan mengatakan yang sebenarnya--atau setidaknya mengurangi angkanya."
"Perempuan memang suka menyimpulkan."
"Memangnya laki-laki tidak?"

...
"Omong-omong kau suka warna lipstikku ini?"
"Lumayan."
"Aku beli saat diskon. Merah menyala. Bukan karena aku suka, tapi itu yang paling murah."
"Kenapa kau ceritakan, sih?"
"Supaya kau tahu. Ada harga yang harus dibayar dengan menjadi perempuan. Tampil alami itu omong kosong. Pada akhirnya kau tetap butuh bedak, lipstik, penjepit bulu mata, dan pemulas pipi."





pembatas bukunya seksi yahhh

Duarrr! PECAH banget bukan sodara-sodara? Yak, itu tadi cuma sepenggal dari cerita berjudul "Skenario Remang-Remang"--yang juga jadi judul buku kumpulan cerpen karya Jessica Huwae. Masih ada 13 cerita lain di dalam buku ini, dan hampir semuanya punya twist mencengangkan. Yah... hidup pada kenyataannya memang penuh dengan kejutan; dan life surprises tersebut menurut saya digambarkan dengan realistis dalam buku ini--tapi tetap bikin imajinasi melayang.


Judul "Skenario Remang-Remang" untuk buku kumcer ini menurut saya udah tepat. Bukan sekadar mengambil salah satu judul cerpen yang jadi andalan--kayak judul album musik yang biasanya pakai judul hit single. Skenario Remang-Remang, buat saya, menggambarkan bagaimana Tuhan membuat skenario hidup ini nggak gampang ditebak layaknya shitnetron. Selain itu, term remang-remang juga bisa memberi kesan seksi, tabu, ilegal, saru, ... memberi ruang bagi otak saya untuk berimajinasi dan menebak-nebak.

Selain cerpen berjudul Skenario Remang-Remang, yang jadi favorit saya juga di buku ini adalah Gate 4. "Njrit! Kampret!!!" adalah makian yang keluar secara spontan, diikuti ketawa ngakak setelah saya tuntas membaca cerpen bersetting bandara itu. Baca deh, saya jamin Anda terkecoh!

Meskipun saya punya 2 cerpen favorit di buku ini, sama sekali bukan berarti saya nggak suka baca yang lainnya. Ternyata bener kata Maggie Tiojakin di acara launching buku ini "Kalau biasanya di kumpulan cerpen ada 2-3 cerita yang nendang, di buku ini semuanya nendang!" It did. Dari bab pertama aja, saya ngerasa 'diobrak-abrik' emosinya dengan rasa haru, kesal, penasaran, laper dan ngiler, sampe tegang krn ending yang horor dari cerita Resep Rahasia Tante Meilan. Berikut-berikutnya juga gitu... till the very last page

Jujur, saya sempat sih skip beberapa kalimat dan diksi yang rasanya terlalu puitis ato romantis buat saya. Hal ini memang sering saya lakukan saat membaca novel--terutama umumnya novel sastra, toh biasanya saya tetap bisa dapat intisari ceritanya. Tapiiii waktu baca buku ini, kalau sempat ada yang saya skip, akhirnya mesti balik lagi :)))) Again, Maggie Tiojakin was right. "Nggak ada kata-kata yang terbuang sia-sia di buku ini," kata Maggie. Jadi nggak ada tuh yang sengaja dipanjang-panjangin cuma supaya halamannya banyak. Semua kalimat yang ada di sini penting utk dibaca dan ngalir mulus dari satu ke lainnya.

Oh iya, jangan kira karena saya kenal baik sama penulisnya, maka review ini diisi dengan segala puja-puji. Yes, Jessica Huwae emang mantan bos yang sekarang jadi partner kerja saya di DailySylvia. I respect her very very much. Tapiiiii yang namanya baca buku dan nonton film tuh buat saya adalah pengalaman pribadi yang nggak akan terpengaruh sama hal-hal seperti pencitraan, rasa nggak enak hati, atau demi menjaga pertemanan. Apalagi ini review yang saya tulis di blog pribadi, jadi bener-bener subjektif dari mata kepala saya sendiri aja. Contohnya waktu baca cerita Menjemput Bapak, saya sampe mewek cuma gara2 kalimat "Setiap bapak adalah sosok pahlawan bagi setiap anak gadisnya." Sebagai anak perempuan satu-satunya, dan punya hubungan deket sama almarhum papa, begimana coba kalimat ini nggak langsung menembus ke jantung? *apus aermata*

As for the flaws, buku ini pun nggak luput dari kesalahan. Selain ada beberapa typo errors yang minor--maklum naluri editor :p ada satu kesalahan yang menurut saya rada fatal yakni salah penyebutan gelar "Bou". Di cerita Pelajaran Patah Hati, tertulis soal Bou Bintang sebagai adik terkecil ibu sang tokoh. Hellooooowww... bou a.k.a namboru itu emang tante sih, tapi menunjuk pd sodara perempuannya ayah. Sbg orang Batak tulen, tentunya saya lgsg sadar dgn kesalahan ini #eaaaakk :p

Oh iya, hampir lupa, cerita yang judulnya Mencintai Elisa juga dijadiin film pendek oleh anak-anak UPH lho! Nih trailernya:  


Demikian review saya terhadap buku kumcer Skenario Remang-Remang. Buat yang belom baca, I would highly recommended you to buy the book. Worth every penny. Buat yang udah baca dan mau sharing opini, atau siapa aja mau ngomentarin postingan ini, monggooo silakan isi kolom comment :)


= Saya kasih nilai 4 dari 5 untuk buku ini =

Jumat, 21 Juni 2013

Review: Man of Steel

Heyho! Kembali lagi ke review suka-suka ala saya ^__^

:: pic source ::
Kali ini yang mau saya review adl film Man of Steel--film teranyar yang diadaptasi dari komik superhero terkenal: Superman.
*Btw, jd inget pas di bioskop ada anak yang kaget liat trailer film ini trus teriak "kok ada film Superman? kak nonton itu aja deh yok!" Rupanya si bocah malang itu nggak tau kalo Man of Steel adl film Superman, sementara si kakak yg diajak bicara nggak nanggepin adeknya karena niat awal mereka adl nonton Coboy Junior The Movie*

Eniweiiii... back to the movie. Emang belakangan ini sptnya tren film superhero adalah back to basic; menjelaskan asal mula si pahlawan super dgn lbh mendalam--seperti pada Batman Begins dan The Amazing Spiderman. Setali tiga uang, film Man of Steel juga berfokus pada asal mula Superman.

Menceritakan tentang kehidupan di planet Krypton, tempat kelahiran Kal-El, putra dari ilmuwan bernama Jor-El (Russell Crowe) yg sdh memprediksi kehancuran planet Krypton akibat eksploitasi sumber daya alam yg dilakukan oleh para petinggi pemerintahan planet tsb. Masalah diperkeruh dgn tindakan pemberontakan oleh Jendral Zod (Michael Shannon) untuk mengambil alih kekuasaan. Dengan harapan bayi Kal-El bisa bertahan hidup dan melanjutkan kehidupan planet Krypton, Jor-El lalu mengambil 'langkah iman' dengan mengirimkannya ke planet lain yakni Bumi.

Di bumi, Kal-El ditemukan dan dibesarkan oleh sepasang suami istri, Jonathan Kent (Kevin Costner) dan Martha Kent (Diane Lane). Dengan nama Clark Kent (Henry Cavill), Kal-El berusaha keras beradaptasi dan mengelola kekuatan super yang dimilikinya. Drama kehidupan Clark Kent saat kecil dan remaja jadi bagian yang menyentuh dan mengharukan di film ini. Selain asal usul dan kisah masa lalu, film ini juga menampilkan perjuangan Superman untuk diterima oleh masyarakat bumi sbg seorang pahlawan--bukan makhluk aneh yang menakutkan.

Daaan tentunya film Superman tak akan lengkap tanpa kehadiran sosok Lois Lane (Amy Adams). One thing I love from this movie, Lois Lane-nya KERJA banget! Jadi cocok disebut jurnalis pemenang Pulitzer. Bukan cuma dateng liputan-liputan cantik. Dan salah satu kerjanya yg paling sukses adl menemukan jati diri Clark Kent sbg sang Superman.

Lois Lane
:: pic source ::


Smallvile Much?!
Mungkin karena film Man of Steel banyak bercerita ttg masa muda Clark Kent, saya lebih merasa spt nonton "Smallville" ketimbang "Superman". Apalagi pemeran Clark Kent di film ini menurut saya mirip sama pemeran Clark Kent di Smallville TV Series.
Henry Cavill as Clark Kent, Man of Steel
:: pic source ::

Tom Wellington as Clark Kent, Smallville Series
:: pic source ::
Oh, dan saya suka small details adanya tokoh Lana cilik di film ini. Walaupun cuma satu scene, tapi kelihatan kalau ada chemistry antara Clark dengan Lana. Yes, people ... LANA IS NOT LOIS LANE. Banyak loh yg ngira tokoh Lana Lang di Smallville itu adalah titisan *lu kate Nyi Blorong punya titisan* nama lain dari Lois Lane. Bahkan suami saya pun ngirainnya gitu. Bukan, cuy! Lana tuh ceritanya cinta monyetnya si Clark waktu abegeh gitu looh ;D

Just Like Jesus
Tokoh Kal-El a.k.a Clark Kent a.k.a Superman di film Man of Steel ini sedikit banyak mengingatkan saya dengan Yesus. Eits, jgn langsung ilfil sama review ini karena bawa-bawa agama dan Tuhan, bukan gitu jg maksud saya, ini secara karakterisasi aja kok... Dan bukan cuma saya yang mikir begini. Pas nonton, saya dan suami langsung "Beuh, kayak Yesus yaaa", trus suami saya pun sempet baca beberapa review film dan obrolan2 di forum film maupun forum Kristen yang mengungkapkan hal serupa, bahwa film Man of Steel banyak menggunakan tokoh Yesus sebagai referensi.

Beberapa kemiripan si Man of Steel ini dgn Yesus antara lain:
  • Tritunggal. Kristiani mengimani Tuhan Tritunggal (Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus), sementara si Man of Steel pny 3 identitas juga di film ini: Kal-El, Clark Kent, dan Superman.
  • Punya 2 ayah. Kalau Yesus punya Allah Bapa dan Yusuf sbg ayahnya di bumi, Superman punya Jor-El dan Jonathan Kent.
  • 33 tahun adalah usia di mana Kal-El mulai mengungkapkan identitas dan berjuang sbg sang Superman, usia yang sama saat Yesus disalibkan.
  • Berkorban utk manusia. Kalau Yesus mengorbankan dirinya di kayu salib untuk menebus dosa manusia, Clark Kent rela ditangkap oleh polisi manusia dan menahan kekuatan supernya, agar manusia selamat dari murka Jendral Zod. 
Selain beberapa kemiripan secara karakteristik, secara visual pun film ini menampilkan Clark Kent di samping gambar Yesus di kaca gereja, yakni ketika Clark berkonsultasi dengan pendeta sblm menentukan langkah menghadapi Zod. Begitu pula pada adegan pertempuran klimaks: Superman melompat dari kapal jendral Zod dan melayang di angkasa dgn posisi tangan terlentang spt sedang disalibkan.

My Verdict
Secara umum, saya suka nonton film ini. Benar-benar mengobati rasa rindu terhadap film superhero. Dan yang terasa istimewa adalah bagaimana sutradara Zack Snyder dan penulis naskah David S Goyer mengarang cerita yang lebih logis, berdasarkan cerita komik aslinya. Jadi lebih terasa realistis. Contohnya tentang lambang menyerupai huruf "S" yang dipakai Superman ternyata lambang keluarga El di planet Krypton yang artinya harapan. 

Yang saya suka juga dari film ini adalah pemilihan cast/pemain yang pas, terutama Russell Crowe dan Kevin Costner. Menurut saya Russell Crowe cocok banget jadi bapak bijaksana berkharisma, tapi teteup jago berantem. Nah kalo Kevin Costner dgn mata teduhnya itu semacam bapak sabar yang siap dikecup #lah 
om, om... kok makin tua makin kecupable sik? *__*
:: pic source ::
Yang saya nggak suka dari film ini adalah efek berantemnya yang terlalu lebay. Iya deh, Superman punya super power yg gede banget. Tapi jadinya lebih mirip disaster movie. Hancur semua itu kota Metropolis kayak udah kiamat juga ._. "Ini sbny film Superman ato 2012 sih?" sampe sempet terlontar dari mulut saya pas nontonnya. Huh.

Dan satu lagi kekurangannya adalahhh... WHERE'S LEX LUTHOR??? Well, hopefully di sekuel berikutnya deh :)

= Saya kasih nilai 4 dari 5 utk film ini =


:: pic source ::



Rabu, 12 Juni 2013

Guys Are Never (so) LOved Before

Scene 1
Keluar dari mobil, menyampirkan jas di lengan kiri, sementara tangan kanan menenteng tas berisi laptop dan berbagai dokumen penting. Pria muda tersebut berjalan penuh percaya diri memasuki gedung bertingkat yang penuh kaca.

Scene 2
[Compose Tweet] 2013 – A sad year for football. Too many legends retiring: Sir Alex Ferguson, David Beckham, Van Bommel, Ballack, Fillipo Inzaghi, Michael Owen, Roberto Carlos, etc. [Tweet]

Scene 3
Matanya berbinar memandangi mainan Iron Man di tangannya. Bukan, dia bukan anak lelaki berumur 10 tahun. Pria berusia 28 tahun ini baru saja menerima paket pesanan—action figure Iron Man limited edition—yang sudah lama diimpikannya. Hoho. Boys will be boys.

Scene 4
Kemeja kotak-kotak, dark blue skinny jeans, serta slip-on berwarna camel sudah dikenakannya untuk tampilan “Casual Friday” hari ini. Masih belum lengkap, dipandanginya koleksi jam tangan miliknya dengan seksama. Ah, sports watch berwarna merah yang dipilih kali ini.   

Scene 5
“When I feel heavy metal, WOOHOO!” Hentakan lagu di iPod membawa ingatannya kembali pada beberapa malam yang lalu; saat menikmati konser Blur bersama kawan-kawan. Next gig on his agenda: Java Rockin’ Land 2013. YEAH!!!


These scenes are in my head right now. Bukan berarti saya lagi mengkhayal jorok sosok pria idaman lain lho ya. Saya istri yang setia dan nggak berminat poliandri kok #yakali. Tapi berbagai karakter pria ini muncul seketika saat saya membuka situs Ganlob.com


Ganlob.com merupakan media digital yang ditujukan bagi para pria. Dan dari mata saya—seorang wanita tulen—situs ini bisa jadi referensi untuk berbagai pria dengan karakter dan kebutuhan yang berbeda-beda. Beberapa karakter di antaranya seperti yang saya gambarkan dalam scenes tadi.

Mulai dari eksekutif muda, si pencinta olahraga, toys addict or gadget freaks, sampai pria metroseksual; bakal betah pantengin Ganlob.com deh. Soalnya ada berbagai macam hal yang berhubungan dengan dunia pria bisa ditemukan di sini. Ada portal Bisnis, Fesyen, Tekno, Hiburan, Hobi, Olahraga, Destinasi, Kesehatan, Sexology, serta Ragam yang mengangkat isu dan fenomena terkini, serta berita tokoh. Dan satu lagi yang nggak ketinggalan, ada Ganlob’s Girl berisi profil wanita cantik *rapihin poni*, menarik, dan inspiratif pilihan Ganlob.

Tuh, lengkap bener kan yah si Ganlob ini? Makanya di judul tadi saya ngarang kepanjangan GANLOB sebagai Guys Are Never (so) LOved Before. Maksudnya, Ganlob.com inilah website yang benar-benar mengerti pria, dan memanjakan pria dengan beragam informasi penting dan menarik; GRATIS pula!


Well, ini gambaran Ganlob menurut saya. Kalau menurut kamu, gimana?

Review: Fast & Furious 6 (Spoiler Alert!)

::pic source::
Udah pada nonton Fast & Furious 6, kan? Kalo udah nonton, tapi mau 'nonton lagi' dari kacamata saya, silakan baca review ini. Tapi kalau belum nonton, berniat nonton, dan nggak suka sama spoiler, mendingan stop aja sampe di sini bacanya *eits, jangan lupa balik lagi stlh selesai nonton tapi yaaahh :p

Jadiiiii setelah melewatkan Iron Man 3 dan Great Gatsby (hiks!), akhirnya saya berhasil juga memaksa mengajak suami nonton Fast & Furious 6, walopun harus jadi mama durhaka selama beberapa jam. Maapkan mama ya anak2ku sayang, mama kangen sama bioskop euy!

yang saya suka dari film ini...
Saya nonton semua seri Fast & Furious di bioskop, mulai dari The Fast & The Furious (2001), 2 Fast 2 Furious (2003), The Fast & The Furious: Tokyo Drift (2009), Fast Five (2011), dan tentunya yg mau direview skrg yakni Fast & Furious 6. Banyak juga ye serinya... Mulai bosen jg sebenernya, tapi masih bikin menarik buat ditonton.

Secara genre, Fast & Furious 6 (selanjutnya saya sebut F&F6 aja yak supaya nggak terlalu panjang) merupakan film action dengan sentuhan drama. Terus terang, baik action maupun drama sbny not-my-cup-of-tea. Biasanya saya bisa bosen bahkan ngantuk saat nonton dua jenis film ini. Tapi mungkin kadar action dan drama dlm smua seri film F&F pas buat saya, makanya saya bisa suka.

Soal para pemain; abang Vin Diesel yang memerankan Dom Toretto dari dulu emang bikin saya ngences2. Yak pemirsa, I'm a sucker of a bad boy! Mukenye yang gahar dan nggak pernah keliatan santai itu kecupable banget dah menurut saya :p Sedangkan si mas Paul Walker yang jadi Brian O'Conner yang guanteng dgn mata biru indahnya itu justru awalnya nggak terlalu menggiurkan buat saya, sampaiiii pas liat dia ngebut2an, dan kadar ke'laki'an pun meningkat 80%. Okeh, saya jadi napsu naksir jg deh sama dia ^___^

Tapi tentu saja khusus buat F&F6 ini aktor yang jd highlight adalah .... *jreng jreng* ...
koko JOE TASLIM!!!!
::pic source::

Yok mari jejeritan bareng :p
Ada aktor Indonesia, di film Hollywood--dan bukan cuma jadi cameo! Filmnya bukan ecek2 pula. Dan lawan mainnya adl aktor Hollywood yg beneran tenar. Beda lah dari film Java Heat yg sadly cuma film action yang 'maksa' (sumber: review Java Heat di sini).

Nah back to F&F6 dan Joe Taslim, di sini si aktor yang rada mirip Daniel Mananta tapi versi lebih 'laki' ini cukup membanggakan menurut saya. Karena selain aktingnya not bad at all, aksi bela diri yang keren, ada secuil dialog bahasa Indonesia yg diucapkannya:
 "VEGH, HANTAM MEREKA!"

Iyak, cuma segitu aja dialog bahasa Indonesianya tapi udh bikin saya girang loooh. MEMBANGGAKAN.

Secara cerita, saya suka nilai kekeluargaan yang jadi moral of story di dalamnya. Sempat berkaca-kaca ngeliat Dom dan Brian sama2 panik pas penjahatnya ngancem keselamatan istri Brian (yg notabene adeknya Dom) beserta bayinya. Bahkan geng kebut2an mereka pun udah dianggap sebagai keluarga. Love the message: family always comes first.

yang kurang oke dari film ini...
Ada dua hal sih yang mnurut saya gengges alias ganggu, dari film F&F6 inih...

Yang pertama adl Dom balikan sama Letty, sang mantan pacar yg dikira tewas tp tnyt msh hidup dan sempet amnesia. Padahal tadinya Dom udh sempet mau tinggal bareng dgn tenang sama Elena. Rasanya aneh aja, di negara sebebas Amerika sekalipun, kayaknya tetep ga etis dah tiba2 aja gitu ninggalin pacar dan balik ke mantan -___- hih. ga asik.

Dan yang kedua: kenapa oh kenapa, why oh why, Gisele harus metooong? Huhuhu. Padahal kisah asmaranya sama si Han itu lagi anget2 tai ayam *eh*. Aku syeneng liat relationship mereka so sweet tanpa menye2 karena ditunjukinnya dgn cara saling melindungi dan mendukung. Makanya ga relaaaaaa *walopun di endingnya F&F6 ada intro F&F7 yg nampilin Han akhirnya tewas jg, jd mereka semacam Romeo & Juliet sehidup semati kali yeee* Tapi tetep gak rela. Soalnya saya juga seneng bener liat Gal Gadot yang meranin Gisele itu, kece berat!

Gisele <3 Han
::pic source::
Yah begitulah review saya yang mudah2an belum terlalu basi ini soal film Fast & Furious 6. Sampai bertemu kembali di review2 berikutnyaaaaa.

= Saya kasih nilai 4 dari 5 utk film ini =

Selasa, 14 Mei 2013

Introducing: Ganlob(dot)com

Dari kicauan twitter seorang teman, saya mendapat informasi mengenai kompetisi blog yang diadakan oleh media online terbaru buat pria, Ganlob(dot)com. Sebagai banci kuis pencinta media online, saya langsung meluncur ke link TKP yang dicantumkan dan menemukan detail persyaratan lomba blog yang dimaksud.

Setelah quick view lalu dilanjutkan membuka satu persatu kategori kontennya, inilah 
 Ganlob.com menurut pandangan saya…

Jumat, 26 April 2013

The Break-up Attitude: Mars vs Venus

Men are from Mars, women are from Venus (katanya...). Makanya reaksi pria dan wanita biasanya berbeda terhadap satu situasi yang sama. Termasuk saat patah hati.


Venus: Sesaat setelah putus cinta, berusaha tetap tersenyum palsu.  Begitu sampai di rumah, masuk kamar lalu menangis sesenggukan.
Mars: Sesaat setelah putus cinta, memperlihatkan wajah kesal, marah, atau kecewa.  Begitu sampai di rumah, masuk kamar lalu tidur.


Venus: Menelepon sahabat cewek, ajak ketemuan untuk curhat. "I need a shoulder to cry on..."
Mars: Menelepon teman-teman, ajak ketemuan untuk nongkrong. "I need to go out and chill!"


Venus: Makan cokelat dan es krim dengan impulsif, dengan alasan butuh mood-booster. Tapi kemudian berat badan naik, tambah depresi karena merasa jelek dan nggak bakal bisa dapat pacar baru.
Mars: Nge-gym dengan impulsif, awalnya dengan alasan untuk menyibukkan diri dan menghabiskan waktu. Tapi kemudian badan makin berbentuk dan keren, akhirnya bisa menggaet cewek sbg pacar baru.



Tulisan ini dibuat bukan untuk mendiskreditkan wanita lho yaaa.. *yang nulis juga 100% cewek asli*
Dan saya tahu prinsipnya generalisasi itu nggak selalu tepat--jadi yang digambarin di sini cuma kondisi MAYORITAS atau pada umumnya aja; tentu di luar sana ada yang wanita & pria yang tidak seperti gambaran tsb. Anyway, the message is for ladies to act like a man after being dumped. Belajar untuk move-on ala pria seperti kata artikel di DailySylvia sini


# Gimana? Setuju nggak? Tell me what you think or share your experience!