Senin, 16 April 2018

Lari - Candi - Medali: Mandiri Jogja Marathon 2018


Otomatis saja bibir ini menyunggingkan senyum, ketika melihat foto seorang teman memegang medalinya dengan bangga. Dari medali bermotif batik yang dipegangnya, serta latar belakang candi Prambanan tempatnya berpose, saya jadi tau bahwa teman tersebut baru mengikuti ajang Mandiri Jogja Marathon 2018. "Wah, dia bela-belain cuti trus berangkat ke Jogja demi ikut lomba marathon ini?" pikir saya. Berhubung kepo, saya pun mengirim pesan via WhatsApp.

Kaget sekaligus salut pas baca jawaban temen saya itu. Nggak kebayang sih pulang balik Jakarta-Jogja cuma pas weekend, buat lomba marathon (yang pastinya melelahkan) dan tetap lanjut aktivitas kerja seperti biasa. Gokil! But yeah.. seperti jawaban si temen, berhubung dia sudah latihan dan mempersiapkan diri maka hal ini bisa dijalaninya dengan lancar tanpa hambatan berarti. 

Obrolan kami pun berlanjut. Fransisco A. Samosir, teman kuliah saya yang biasa dipanggil Sisco tsb, menceritakan pengalamannya mengikuti Mandiri Jogja Marathon yang berlangsung pada 15 April 2018 di kawasan Candi Prambanan. Dalam ajang kali ini, Sisco ikut berkompetisi pada kategori Half Marathon. 

FYI, Mandiri Jogja Marathon 2018 terdiri atas 4 kategori sbb:
- Full Marathon (42km)
- Half Marathon (21km)
- Olympic Distance (10km)
- Sprint Distance (5km)

"Ini event gede sih. Jadi banyak yang sudah persiapan 3 bulan sebelumnya buat kategori Half Marathon atau Full Marathon," kata Sisco yang merupakan anggota komunitas jakbrunners tersebut. Yap, ajang ini memang cukup besar--total peserta yang terdaftar pun hampir 8,000 orang! 



Selain massif, Mandiri Jogja Marathon ini berskala internasional. Pesertanya bukan hanya dari Indonesia, melainkan juga dari negara-negara lain seperti Malaysia, Brunei, Australia, India, Jepang, China, Brazil, Irlandia, hingga Kenya. Tak tanggung-tanggung, uang tunai total ratusan juta rupiah disediakan sebagai hadiah bagi para pemenang; mulai dari Rp 3juta hingga Rp 50juta perorang. Huwow. 

Melalui ajang ini, Bank Mandiri menunjukkan dukungannya terhadap Sportourism ~ yakni meningkatkan minat olahraga sekaligus memacu perkembangan pariwisata Jogja dan pertumbuhan ekonomi lokal. Hal ini juga yang dirasakan oleh teman saya Sisco. "Seru banget sih lari ngelewatin candi-candi. Harus banget foto!" ungkapnya. Saya yakin, peserta dari mancanegara pun ikut mengagumi keindahan Candi Prambanan serta kekayaan budaya Jogja yang ditonjolkan dalam ajang ini. Apalagi, Mandiri Jogja Marathon 2018 punya tema besar yang bunyinya:

Berlari setiap kilometernya bersama kearifan budaya Yogyakarta

Jadi, selain berkompetisi para pelari marathon juga akan menikmati panorama, kebudayaan, hingga kuliner khas Jogja. Sebagai contoh, di kilometer 12 terdapat pertunjukan Karawitan dan di km 38 peserta dapat menyaksikan Barongan. Seru banget, kan?

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, peserta Mandiri Jogja Marathon 2018 juga dimanjakan dengan berbagai panganan khas Jogja. "Makanan melimpah ruah. Peserta dapat gratis minuman, pisang dan buah-buahan lain, kue-kue Jogja ... pokoknya banyak deh!" ujar Sisco. Untuk mewujudkannya, Bank Mandiri bekerjasama dengan para pelaku ekonomi lokal. "Kami telah membeli lebih dari 8 ribu pisang dari berbagai penjual di wilayah Yogyakarta, menyediakan kuliner kerajaan Yogyakarta, jajanan tradisional khas Yogyakarta dan lainnya," ungkap Vice President Corporate Communications Bank Mandiri, Maristella Tri Haryanti. 
kuliner Jogja yang bikin ngilerrrr
Sisco berpose di depan salah satu booth penyedia pisang
Overall, Sisco mengaku dirinya cukup puas dan have fun saat mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2018. Meskipun--seperti umumnya ajang sebesar ini--tidak seluruhnya sempurna dan berjalan mulus. Salah satu kekurangan yang diceritakan Sisco adalah saat peserta half marathon berada di km 17 bercampur dengan peserta 10km, sehingga jalanan terasa sempit dan jadi kesulitan berlari. Tentunya hambatan seperti ini masih dianggap wajar dan tak lantas membuatnya kapok untuk mengikuti ajang serupa di tahun-tahun berikutnya. Sisco yang juga ikut Mandiri Jakarta Marathon 2017 lalu, memiliki ambisi pribadi untuk selalu meraih perbaikan waktu dari race sebelumnya. Medali bermotif batik yang berhasil dikalunginya dari ajang ini tak ayal menjadi penambah motivasi. 

***

Jadi Mandiri dengan Cashless Society 
Selain serunya pengalaman Sisco (mewakili peserta pada umumnya) saat mengikuti ajang Mandiri Jogja Marathon 2018--yang berkompetisi lari seraya menikmati kekayaan Jogja di kawasan candi hingga meraih medali--ada hal lain yang menurut saya sangat menarik dari ajang ini. Yakni sosialiasi cashless society melalui skema transaksi non tunai yang telah dipersiapkan oleh Bank Mandiri.

Sebagai alternatif penggunaan uang tunai, peserta dan pengunjung lainnya dapat menggunakan media non-tunai seperti kartu kredit, kartu debit, serta e-money, saat bertransaksi di dalam acara tersebut. Tentunya hal ini akan mempermudah kedua belah pihak (penjual maupun pembeli) saat transaksi; karena prosesnya jadi lebih praktis dan efisien. Tak repot membawa berlembar-lembar uang, tak perlu pusing mencari uang kembalian.

Nilai Tambah Positif
Last but not least, catatan positif dari penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2018 ialah program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Mandiri berupa bantuan senilai lebih dari Rp 1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana umum di wilayah Kabupaten Sleman. Penyerahan bantuan secara simbolik dilakukan oleh Vice President Corporate Communications Bank Mandiri kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Sapto Winarno di Yogyakarta.

Sampai jumpa di Mandiri Marathon berikutnya!

22 komentar:

Okti Li mengatakan...

Wah Yogyakarta. Kalau saja dekat mau lah ikutan larinya tapi yang jarak dekat saja. Yg 5 KM. Hehehe...

Acara seperti ini hangus banget. Selain menggerakan masyarakat untuk olahraga juga mengenalkan budaya dan keanekaragaman suku serta adat istiadat bangsa Indoensia.

Ah jadi kangen Yogyakarta

Adi Pradana mengatakan...

Pas acara besar ini saya blm bisa ikut meramaikan, smg tahun depan bisa ikut meliput di blog...

Ade UFi mengatakan...

Waaah banyak juga pesertanya sampai 8000 org. Hadiahnya juga mengiurkan.. sampai 50jt. Mantabs. Keren nih panitianya, salah satu cara mengenalkan budaya Indonesia lewat Jogyakarta.

Gita Siwi mengatakan...

Duh liat panganannya yang disediakan kok pengen mlayu ya eeeaaa hahaha . Patut di apresiasi event bergengsi ini ada untuk kita lebih mengenal & mencintai satu daerah dalam tiap moment pelaksanaannya.

Rita Asmaraningsih mengatakan...

Bagus jg nih menyelenggarakan lari maraton Mandiri, sebagai bentuk untuk promosi . Apalagi ini ajang CSR juga ya utk membantu dan memberdayakan masyarakat dan lingkungan..

Abby Onety mengatakan...

Jogja destinasi yang selalu dirindukan. keren deh pokoknya. Kebayang pas ada disana trus ada juga event kayak gini mau ikutan lari biar sehat.

Novitalevi mengatakan...

Wah pasti keren ya acaranya secara peserta dari seluruh Indonesia, olahraga dan budaya saling mengisi, sponsor ny jg keren

Nia K. Haryanto mengatakan...

Event yang bikin aku mupeng inih. Udah mah bikin sehat badan, bisa berkesempatan dapet hadiah besar, juga bisa jadi ajang cuci mata dan rekreasi. Seruuuuuu. :)

Anindita Ayu mengatakan...

Pesertanya banyak banget ya. Bisa sekalian memperkenalkan Jogja dan budayanya sekaligus, sambil berolahraga. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui ini namanya.

Misu Pinku mengatakan...

Kulinernya memang bikin ngiler nih mbak. Ah Jogja, aku kangen padamu.

Mamiyu mengatakan...

Jogjaaaaa... ah! sudah lama aku gak kesana.. yang bikin rindu harga makanan disana kok bisa ya murah2 tapi enak? 😃

aku lom pernah nih ikutan event lari apa lagi marathon, nyerah deh.. huhuhu ngebayanginnya aja aku gak sanggup apa lagi ngelakuinnya #UdahNyerahDuluan wkwkwk

Fenni Bungsu mengatakan...

Senangnya yah bisa ikutan lari marathon kayak gitu.. Saya mah udah bisa lari sampe 400 meter aja udah syukur banget, hehehe. Soalnya saya demen jalan, bukan lari..apalagi lari dari dirinya yang kerap kali traktir saya makan, eh..curcol, wkwkwkw

Sara Neyrhiza mengatakan...

Acara ini keren banget dengan antusias yang begitu tinggi. Apalagi sekarang lari jadi salah satu olah raga favorit. Bukan cuma biar sehat tapi bagian dari lifestyle

Cerita Bang Doel mengatakan...

aku suka lari mba son.. lari dari kenyataan.. hahah.. aku mengejar dia saja sudah capek.. apalagi harus lari 10K?? tambah amsyong gue.. hahhahha

April Hamsa mengatakan...

Asyik ya, moga2 bisa ikutan lari, minimal jarak terpendek hihihihi.
Lari sambil melihat pemandangan sejarah budaya juga bisa bikin makin semangat ya mbak :D TFS

Yesi Intasari mengatakan...

ihh asiknya selain bisa olahraga bisa kulineran juga icip-icip kuliner jogja yang pada bikin ngiler itu.. aduh jadi mupeng pengen ikutan nih

Mardiah mengatakan...

aku suka sebenernya sama event lari, tapi belum pernah ikutan haha karena rasa malesnya masih besar. duh ga kebayang sambil lari, sambil di suguhkan dengan kearifan suasana di Jogja, keren kerennnn..

Ida Tahmidah mengatakan...

Seru ya acaranya... keren nih harus diikuti daerah lain utk meningkatkan kepariwisataannya :)

Elva Susanti mengatakan...

Jogja, ngebayanginya jadi ingat kata'Kota Pelajar'. Belum pernah ksana. Acaranya pasti seru banget ya.

Novitania mengatakan...

Jogja itu never ending stories ya kak. Aku juga pengen ikut sebneernya. Tapi jadi tim hore aja. Abis pasti kalah lomba marathon. Ga kuat lari kak huhuhu

Mimin mengatakan...

ini even besar banget, tapi saya gak sanggup buat larinya, cukup jadi penonton saja hihihi

Himawan Sant mengatakan...

Keren .. selain bagus buat kesehatan ,kegiatan ini juga ikut mempopulerkan candi jadi tujuan wisata 👍

Posting Komentar

Sudah baca artikel ini? Tinggalkan komentar ya... Thanks!