Selasa, 09 Februari 2016

SARINAH dan Pesona-nya (2)

Sarinah Department Store sesungguhnya sangat mempesona. Tapi mungkin saat ini nggak semua orang bisa melihat pesona tersebut. Maklum saja, gedung tua--dibanding deretan gedung pencakar langit dan mal saat ini--Sarinah seolah nggak ada apa-apanya. Well the truth is, Sarinah masih punya banyak pesona. Dan hal itulah yang ingin saya ungkapkan melalui postingan {yang kedua} ini.


Pesona Budaya
Sarinah: Indonesian Emporium,
etalase kekayaan kultur nusantara.
Selain pesona historis yang saya bahas di postingan sebelumnya soal Sarinah, pusat perbelanjaan pertama di Indonesia ini juga menyimpan pesona budaya yang luar biasa. Di gedung yang terdiri dari 14 lantai ini, sebanyak 6 lantai merupakan store--dan di setiap lantai tersebut dijual berbagai macam produk asli Indonesia.



Di lower ground, kita dapat menemukan ragam makanan khas Indonesia pada food court Sarinah; bersinergi dengan aneka kuliner mancanegara. Beberapa menu makanan tradisional yang ada di sana antara lain Soto Betawi, Nasi Bakar, Rujak Cingur, Rawon, Kuah Asam Bandeng, Tahu Telor, dan masih banyak lagi.

Soto Betawi -  ditambah perasan jeruk nipis pasti lebih segeerrr
Sumber foto: Zomato

Nasi Bakar - bikin ngiler, yes?
Sumber foto: Zomato

Tahu Telor - wajib coba!


Pada lantai ground atau lantai dasar lebih banyak lagi tampilan kekayaan negeri ini. Terdapat Ruang Tengah - Cafe and Restaurant yang juga menyajikan berbagai makanan, minuman, dan cemilan tradisional dengan berbagai modifikasi modern. Selain itu, ada pula Pipiltin Cocoa yang tak hanya menjual aneka kreasi (makanan dan minuman) cokelat asli Indonesia, namun sekaligus mengedukasi pengunjungnya mengenai seluk beluk cokelat yang dihasilkan di berbagai pelosok negeri ini. "Indonesia merupakan produsen kakao nomor 3 di dunia. Ironisnya, nggak banyak orang Indonesia yang mengetahui hal ini, justru orang luar negeri banyak yang lebih aware dan menikmati cokelat khas Indonesia," papar Ira Puspadewi, Direktur Utama Sarinah, di sela-sela acara ramah tamah KOPI bersama Sarinah beberapa waktu lalu.

Di gerai Pipiltin Cocoa, Sarinah, kita bisa melihat proses pembuatan cokelat from bean-to-bar;
termasuk specialty chocolate sesuai daerah di Indonesia: Bali, Aceh, Jawa Timur, dan Flores.
Sumber foto: mazzeup

Masih di lantai ground, dijual sepatu dengan merek Buccheri--yang ternyata juga produk lokal! Nggak ketinggalan, brand kecantikan Indonesia yang telah mendunia yakni Mustika Ratu pun menjual produknya di Sarinah. Beberapa aksesoris etnik juga bisa ditemukan di lantai dasar Sarinah, sungguh menggoda mata para wanita *kekep dompet kuat-kuat* Begitu pula di lantai 1 dan 2, kita dapat menemukan berbagai brand yang mungkin sekilas terlihat ataupun terdengar seperti brand internasional; namun nyatanya merupakan merek produk dalam negeri seperti POLO. Selain itu, terdapat pula gerai busana muslim karya desainer Indonesia. Hati-hati kalap belanja, kece-kece beneran loh ceu!
"Yang tongkatnya ke atas itu POLO made in Indonesia, kalau yang dari luar negri mengarahnya ke bawah,"
jelas Ibu Wati, Direktur Operasional Sarinah.
Aksesoris karya pengrajin Madura - awas kalap!
Sumber foto: Dartimae, KOPI


Lantai 3 sampai 5 adalah yang paling "Indonesia" di Sarinah menurut saya. Suasana tradisional, 'nyeni, bahkan sedikit mistis sangat terasa; karena produk yang dijual di sana benar-benar karya khas negeri ini. Batik segala rupa--dari batik tulis sampai batik print, dari motif mega mendung sampai batik indigo, dari yang harganya terjangkau sampai kualitas premium--ada di Sarinah! Bukan hanya berbentuk pakaian, kreasi batik menjadi aksesoris, pernak-pernik, hingga perlengkapan rumah tangga pun ada. Budaya tradisional khas Indonesia lainnya yakni wayang, juga tersedia cukup lengkap di sana, termasuk aneka topeng tradisional dan patung-patung pahatan. Arts and crafts karya seniman lokal seperti lukisan, kerajinan perak, serta anyaman rotan, tentunya juga tak ketinggalan.

Sangat pantas lah Sarinah disebut sebagai Indonesian Emporium; karena memang segala hal tentang budaya Indonesia 'dipamerkan' di tempat ini. Buat saya pribadi, Sarinah Department Store bagaikan perpaduan antara museum, tempat memanjakan mata, sekaligus pusat perbelanjaan. *dan ini belum termasuk pesona Sarinah sebagai tempat nongkrong yang asyik--tunggu postingan berikutnya ya!

Batik Indigo - aku suka warnanya yang mirip denim
Sumber foto: Dartimae, KOPI

Gantungan kunci dari batik. Lucuk yaaa
Sumber foto: Aida, KOPI

Wayang oh Wayang
Sumber foto: Kiki, KOPI
 
Kipas Bali, yang dipersembahkan untuk para finalis Miss World dari seluruh dunia tahun 2013 lalu.
Sumber foto: Eska, KOPI
Kerajinan Perak: Replika Kapal Dewa Rutji.
Sumber foto: Dedi S., KOPI

salah satu favoritku. sooooo artsy!

Gelang Gaharu.
Jangan bengong liat harganya, hehe, maklum saja karena terbuat dari kayu gaharu asal Sulawesi, Papua, atau Kalimantan--yang memang sangat bernilai harganya.
Sumber foto: Sari, KOPI


A bitter sweet fact yang bikin saya tertarik menulis postingan ini adalah bahwa pesona budaya Sarinah--rasanya--lebih dihargai oleh masyarakat internasional ketimbang di negerinya sendiri. Makanya nggak heran kalau kebanyakan turis mancanegara yang datang ke Jakarta akan menyempatkan diri mampir ke Sarinah; termasuk di antaranya adalah para tamu negara dan tokoh-tokoh penting dari negara lain seperti Nelson Mandela dan Ratu Beatrix.
** Ssttt.. sebagai bocoran nih, dalam waktu dekat juga Sarinah akan mengadakan gelaran "Sarinah Menyapa Dunia" atau Sarinah Greets The World bersama 24 orang duta besar negara asing, didampingi oleh Putri Pariwisata 2015, Miss Earth 2015, dan sederet artis ibukota.

Sampai berjumpa di postingan selanjutnya!


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudah baca artikel ini? Tinggalkan komentar ya... Thanks!