Kamis, 06 April 2017

Si Komo Returns!


Buat generasi mulai jompo yang besar di tahun '90an, sosok Si Komo pasti tak asing. Karakter yang mengambil sosok hewan langka khas Indonesia--komodo--ini adalah salah satu tokoh ciptaan Kak Seto Mulyadi, psikolog sekaligus pemerhati anak. Tokoh Si Komo muncul dalam sebuah program khusus anak-anak, bersama dengan karakter hewan lainnya seperti Belu (Bebek Lucu), Ulil (Ulat Kecil), serta Dompu (Domba Putih). Bahkan, Si Komo yang diisi suaranya oleh Kak Seto tersebut juga 'menyanyikan' sejumlah lagu anak-anak. Yang paling legendaris dan masih sering jadi joke klasik sampai saat ini: "macet lagi, macet lagi, gara-gara Si Komo lewat ..." Hihihi.

Apa jadinya bila tokoh Si Komo yang populer pada era '90an muncul kembali tahun 2017 ini? Kira-kira masih menarik nggak ya untuk generasi sekarang yang sudah serba gadget?

Jumat, 24 Maret 2017

Night Bus: Terjebak dalam Bis di Daerah Konflik

Foto: Twitter +Night Bus Film 

Saat ada bahaya mengancam, reaksi alamiah manusia adalah menghindarinya. Akan terasa sangat mencekam bila dalam situasi tersebut kita terjebak atau terisolasi, tak dapat menghindar dari ancaman bahaya. Saya sendiri pernah mengalaminya 15 tahun silam. Meski sudah lama berlalu, kejadian itu masih tergambar jelas di benak saya.

Sewaktu SMA, bis yang saya naiki menuju sekolah 'dibajak' oleh beberapa remaja pria bersenjata tajam. Perjalanan yang sebenarnya tidak terlampau jauh dari Kampung Melayu ke Bukit Duri terasa sangat panjang dan lama. Metromini S60 tengah melaju kencang, ketika seorang kakak kelas dibacok bagian tangannya dengan celurit--di depan mata saya. Kami berteriak-teriak panik, beberapa orang bekerjasama mendorong para pembuat onar keluar dari bis yang masih melaju. Darah bercucuran mengotori kemeja putih seragam kakak kelas. Lutut saya lemas, air mata jatuh dengan sendirinya.  Bis berhasil tiba di sekolah, beberapa siswa (termasuk saya) turun dan masuk ke sekolah walaupun masih gemetar. Sementara kakak kelas yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Mengingat kembali kejadian tersebut saat ini masih membuat lutut saya lemas, jari ini bergetar seraya mengetik kata demi kata. Mungkin hal ini juga yang dirasakan oleh Darius Sinathrya ketika menuangkan pengalaman buruknya ke dalam sebuah film bertajuk Night Bus.

Senin, 23 Januari 2017

Kenapa Ibu Berhijab ini 'Percaya' pada Ahok?

:: Photo taken from YouTube ::

Nini Hamid. Sosok ibu rumah tangga (IRT) yang 'biasa' banget. Postur tubuhnya mungil, dan penampilannya sangat sederhana. Mengenakan khimar/kerudung lebar yang menutupi hampir seluruh bagian kemeja kotak-kotak, jujur saya sama sekali nggak ngeh ketika tiba hampir bersamaan dengan dirinya di gedung SMESCO pada Rabu 18 Januari lalu. Padahal, kala itu saya datang untuk menghadiri acara Bedah Buku "Kenapa Percaya Saya Buat Ahok" karya Ibu Nini Hamid.  

Ahok. Sosok yang beberapa bulan belakangan menjadi sorotan utama. Bagai dua sisi mata uang, dia memiliki pencinta dan pembenci yang sama banyaknya. Di mata sebagian orang, Ahok adalah pria yang sering berkata kasar, tak layak menjadi pemimpin, bahkan telah menista agama. Namun sebagian orang lainnya memandang Ahok sebagai pemimpin revolusioner yang tak pernah takut berkata jujur apa adanya, serta mampu membuktikan kerja kerasnya melalui hasil yang nyata. Salah satu yang beranggapan demikian adalah Ibu Nini Hamid.

"Eh.. Kamu Muslim, Kenapa Dukung Ahok?"

Jumat, 16 Desember 2016

"Hangout" Bareng 9 Seleb, Mulai 22 Desember

: pic taken from YouTube::





HANGOUT, film teranyar karya Raditya Dika siap menghias layar lebar 22 Desember mendatang. Dengan menggandeng 8 seleb ternama lainnya yakni Mathias Muchus, Titi Kamal, Prilly Latuconsina, Surya Saputra, Gading Marten, Soleh Solihun, Dinda Kanya Dewi, serta youtuber Bayu Skak; Radit menghadirkan suasana baru dengan menambah sentuhan thriller ke dalam film komedi besutannya.

Fim Hangout menceritakan pengalaman Raditya Dika yang mendapatkan undangan untuk 'hangout' dari seorang pengirim misterius. Ternyata bukan Radit sendiri yang diundang ke sana, melainkan ada 8 orang public figure lainnya (yang saya sebut di atas). Kesembilan orang yang sudah saling mengenal dan berteman ini diundang untuk menginap selama 3 hari di sebuah rumah di pulau terpencil. Masalah mulai terjadi ketika om Mathias Muchus mendadak meninggal dunia saat makan malam. Satu persatu nyawa mereka tereliminasi--menyisakan pertanyaan: siapa pelakunya dan apa motifnya?

Kamis, 15 Desember 2016

The Professionals: Sahabat adalah Musuh Terberat

Drama, reliji, komedi, horor, serta action (fighting) adalah genre film Indonesia yang banyak menghiasi layar lebar belakangan ini. Meski ceritanya berbeda-beda, jujur saya mulai jenuh dan mengharapkan sesuatu yang berbeda dan konten yang lebih kreatif. Saat itulah saya membaca dari situs Ulasan Film 21 mengenai film berjudul The Professionals. Premisnya menarik, dan digadang-gadang sebagai film action heist (alias perampokan terencana) pertama di Indonesia--bikin saya makin penasaran.

Kebetulan saat itu ada kuis yang berhadiah nobar The Professionals yang digelar di akun Twitter @UlasanFilm21. Singkat cerita, saya coba ikutan kuis tersebut dan berhasil dipilih sebagai salah satu pemenang. Yeay! Kesampean deh nonton film yang bikin saya penasaran tersebut, sekalian ikut Press Conference yang dihadiri sang sutradara dan para pemainnya. 
And the best part is... saya bener-bener terhibur dengan film The Professionals ini ^__^ apa saja yg jadi nilai plus film ini? silakan baca sinopsis dan review lengkapnya yaaaa