3 Alasan Jose Purnomo Pilih Nikita Willy untuk 'Gasing Tengkorak'

:: Dok. KOPI ::

Dahi saya langsung berkernyit ketika pertama kali mendengar bahwa Nikita Willy akan menjadi pemeran utama dalam film horor terbaru arahan Jose Purnomo. Nama Nikita Willy memang sudah tak asing di kancah dunia hiburan Indonesia. Bahkan NikWil kerap disebut sebagai 'Ratu Sinetron' mengingat kiprahnya yang malang melintang di layar kaca. Tapi tidak demikian halnya dengan layar lebar. Film yang dibintangi oleh Nikita Willy masih bisa dihitung oleh jari, dan kesemuanya bergenre drama ataupun komedi.

Sebaliknya, nama Jose Purnomo sudah sangat lekat di kepala saya sebagai sutradara pencetak film horor yang berkualitas dan laku keras. Salah satu buktinya adalah film Jailangkung (2017) yang tayang beberapa waktu lalu dan tembus hingga 2,5 juta penonton lebih. Luar biasa!

Trus, kenapa ya mas Jose memilih NikWil untuk film Gasing Tengkorak?
Pertanyaan di benak saya tersebut akhirnya terjawab saat menghadiri Launching Poster dan Teaser "Gasing Tengkorak" pada Rabu 2 Agustus 2017 di XXI Metropole, Jakarta. Tapi sebelum saya membocorkan jawabannya, mendingan nonton dulu official teaser film Gasing Tengkorak ini:

*FYI, klo kamu pake XL buat internetan kayak saya, pasti bisa buka YouTube tanpa waswas mikirin kuota. Buat yang belum pake XL, saya saranin beli perdana 'YouTube Tanpa Kuota 1 Tahun' biar puas nge-yutup.

Judul Film

Gasing Tengkorak

Sutradara

Jose Purnomo

Produksi

Dee Company

Pemain

Nikita Willy

Rendy Krisna

Voke Victoria

Farahdiba Ferreira

Perkiraan Tayang

September/Oktober 2017

* * * * *

PILIHAN PRODUSER

Nama Nikita Willy memang bukan murni pilihan dari Jose Purnomo selaku sutradara. Adalah sang produser, Dheeraj Kalwani, yang mengajukan nama Nikita. "Saya ajukan beberapa nama sebenarnya. Saat nama artis yang pertama saya sebutkan, Jose cuma nunduk. Saya mengerti body language itu artinya dia tak setuju," ujar Dheeraj. "Tapi waktu nama Nikita yang disebut, saya langsung setuju dan shake hands. Untuk film class-A, kita perlu bintang class-A juga seperti Niki," tegas Jose.    

JAM TERBANG TINGGI

Jam terbang tinggi Nikita Willy dalam per-sinetron-an merupakan alasan lain Jose Purnomo mengajaknya bermain dalam film Gasing Tengkorak. "Saya tau bahwa bermain ekspresi sudah jadi makanan sehari-hari Niki. Tapi saya ingin di film ini Nikita tampil beda, jauh lebih baik lagi dari tampilan di televisi atau bahkan di film-film sebelumnya," ungkap Jose. Sutradara yang pernah mengarahkan film Rumah Kentang (2012) ini pun mengaku sangat puas kinerja maksimal Nikita dalam film Gasing Tengkorak.

6 EKSPRESI TAKUT

Sebagai sutradara kawakan dengan segudang pengalaman mengarahkan aktor dan aktris, Jose Purnomo ternyata memiliki metode unik untuk mengukur kemampuan akting pemain dalam film horor; yakni dengan tes ekspresi 6 level takut. "Buat saya akting takut itu ada 6 level, mulai dari yang 'wah ada sesuatu tuh!' sampai lari ketakutan terbirit-birit. Semua harus berbeda-beda ekspresinya," jelas Jose. "Nggak semua pemain bisa melakukan hal itu. Tapi Niki bisa," ujar Jose lagi. Nikita sendiri mengaku banyak belajar melalui proses syuting film horor pertamanya ini. "Biasanya aku main drama dan komedi. Di situ emosinya hanya ada dua: senang dan sedih. Sementara di film horor ini aku harus menampilkan banyak emosi: 6 level rasa takut, sedih, bahagia, juga lega setelah permasalahan selesai," papar Nikita.  

* * * * *

Nah, ternyata 3 hal di atas adalah alasan utama Jose Purnomo memilih Nikita Willy untuk film Gasing Tengkorak. Apakah hal tersebut merupakan pilihan yang tepat? Well, jawaban pastinya baru bisa kita dapatkan setelah menyaksikan film Gasing Tengkorak yang rencananya akan tayang sekitar bulan September/Oktober mendatang. 

foto alay ini dipersembahkan oleh keisengan saya yg lagi doyan ngedit2 foto.
krn pake XL kuota internet berlimpah, saya jd bisa unduh banyak aplikasi photo editing di hp

Saya pribadi, jujur saja, cukup penasaran dengan debut NikWil di kancah film horor. Terlebih lagi film Gasing Tengkorak ini diangkat dari urban legend Sumatra Barat (Padang), yang pastinya dekat dengan masyarakat *bikin tambah bergidik ngeri*. Last but not least, saya pun tertarik menyaksikan keindahan sinematografi yang konon sangat ditonjolkan di film ini. 

 "Film ini intens, horor, dan beauty,"

-Jose Purnomo

"Baru pertama kali aku main film yang gambarnya secantik ini. Amazing!"

-Nikita Willy

"Ngeliat hasilnya begini, jadi pingin main (film) lagi lah sama Jose,"

-Rendy Krisna