Rabu, 22 November 2017

Simpan Darah Tali Pusat di Bank, Buat Apa Sih?


Tali pusat merupakan penghubung kehidupan antara ibu hamil dengan bayi di dalam kandungannya. Saat anak lahir, tali pusat dipotong dan sisa darah yang tertinggal di dalam tali pusat tersebut lah yang disebut sebagai "darah tali pusat". Darah tali pusat merupakan sumber stem cell (sel punca) yang dapat digunakan untuk terapi pengobatan lebih dari 85 jenis penyakit, di antaranya anemia, limfoma, cerebral palsy serta leukimia.

[ Baca juga: Daftar Penyakit yang Dapat Diterapi dengan Sel Punca ]

"Sel punca membuat fungsi regenerasi sel menjadi maksimal. Saat seseorang mengalami penyakit berat, artinya ada sel yang rusak atau tidak berfungsi, sel punca membantu proses regenerasi sehingga sel yang rusak berganti dengan sel baru yang sehat," terang dr. Ardiansjah Dara, SpOG di sela acara Cordlife AWESOME beberapa waktu lalu. dr. Ardiansjah menggambarkan fungsi sel punca layaknya keajaiban yang kita lihat pada film Wolferine saat ada bagian tubuhnya yang terluka bisa tiba-tiba kembali pulih seperti semula. "Tentunya tidak instan seperti di film itu ya, tetap ada proses dan butuh waktu. Namun cara kerjanya regenerasi sel kira-kira seperti itu," ujarnya.

Hebatnya lagi, sel punca tidak hanya memberi manfaat bagi si pemilik darah tali pusat, melainkan juga bagi saudara kandung dan orangtuanya. Bisa dibilang, darah tali pusat yang disimpan di bank plasenta bagaikan "asuransi" yang siap digunakan sebagai perlindungan bagi seluruh anggota keluarga.