Minggu, 12 Agustus 2018

Cerita Zania, Siswi SDN Kenari 07 Jakarta Pusat



Gadis imut berkerudung merah tersebut tersenyum sumringah. Namanya Zania, siswi kelas VI di SDN Kenari 07, Jakarta Pusat. Ada secercah gundah di hatinya, tapi rasa itu kalah dengan sukacita Zania karena telah mendapat sebuah pengalaman berharga. Pengalaman persahabatan singkat namun memikat.

Yuxin, mahasiswi asal China berwajah oriental; "Mirip orang Korea," kata Zania.
Yuxin berkesempatan menjadi guru selama beberapa pekan di SDN Kenari 07, mengajar Zania dan teman-temannya. Di situlah bonding terjalin antara Yuxin dengan murid-muridnya, termasuk Zania. "Mereka menangis dan meratapi perpisahan ini, padahal hanya beberapa pekan saja tapi terasa setahun menjadi guru mereka," ungkap Yuxin di sela-sela acara pentas seni bertajuk #SDNKenari07SapaDunia yang berlangsung Jumat, 10 Agustus 2018 lalu.

Bukan hanya Yuxin, sekolah yang berlokasi di bilangan Salemba tersebut juga disambangi oleh para mahasiswa mancanegara lainnya. "Ada sekitar 20-an mahasiswa, mereka berasal dari 14 negara di antaranya  China, Australia, Mesir Amerika, Belanda, Jerman, Taiwan, India, serta Pakistan.  Pekan ini batas akhir mereka mengajar jadi guru untuk kelas 4,5 dan 6," terang Imanitatresno Wulan Kepsek SDN Kenari 07. Ibu Imanita juga menerangkan bahwa selama menjadi guru dengan menggunakan bahasa mereka masing-masing, para mahasiswa mancanegara tersebut didampingi pula oleh guru bahasa senior.

Acara #SDNKenari07SapaDunia tidak semata-mata menjadi acara perpisahan, tetapi sekaligus perayaan budaya dan seni Indonesia. Acara ini seolah menjadi hadiah kenang-kenangan yang dipersembahkan bagi mahasiswa mancanegara yang sempat menjadi guru di SDN Kenari 07. Salah satu contohnya ketika siswa-siswi menampilkan tari tor-tor khas Sumatra Utara, sampai mengajak para guru asal mancanegara untuk ikut menari. Seru!

"Aktivitas ini merupakan sarana bagi anak didik untuk mengenal pola interaksi global sejak dini, untuk menjadi bekal mereka di masa mendatang," papar Ibu Imanita. Interaksi lintas budaya dan lintas negara memang seyogyanya bisa diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini, untuk membuka wawasan mereka terhadap luasnya dunia, serta mempersiapkan mereka hadapi persaingan global. 

Zania dan siswa-siswi SDN Kenari 07 lainnya merasa beruntung mendapatkan pengalaman berharga ini. Begitu pula sebaliknya, para mahasiswa mancanegara pun mengaku menikmati pengalaman luar biasa mengajar murid-murid yang supel dan komunikatif di sekolah tersebut.


1 komentar:

Nurul dwi larasati mengatakan...

Pengalamanan tak terlupakan buat Zania nih. Meskipun cuma beberapa alam saja belajar dan mengajar, bisa menyatukan bounding yang indah.

Posting Komentar

Sudah baca artikel ini? Tinggalkan komentar ya... Thanks!